TNI AU Mulai Menyiapkan Pilot Khusus Pesawat Tempur Rafale

TNI AU Mulai Menyiapkan Pilot Khusus Pesawat Tempur Rafale
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat memberikan keterangan pers usai pelaksanaan Rapat Pimpinan TNI AU di Mabes AU Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (4/3/2022). ANTARA/HO-Dispenau

Menurut Prabowo, Indonesia akan membeli alat utama sistem senjata (alutsista) cukup signifikan untuk multirole combat aircraft dengan mengakuisisi 42 Pesawat Rafale. “Kami mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk enam pesawat," kata Prabowo.

Selanjutnya, kata Prabowo, akan disusul dengan kontrak 36 pesawat lagi dengan dukungan latihan persenjataan dan simulator yang dibutuhkan.

Selain pembelian pesawat, terdapat juga penandatanganan nota kesepahaman antara Dassault dengan PT Dirgantara Indonesia, yang menyepakati pemeliharaan dan perbaikan pesawat Prancis di Indonesia.

Rafale merupakan pesawat tempur segala peran atau omnirole yang dioperasikan Prancis sejak 2004. 

Hingga 2018, Prancis mengoperasikan sedikitnya 132 pesawat Rafale untuk AU dan 48 unit untuk Angkatan Laut negaranya.

Beberapa negara lain juga tertarik menggunakan Rafale sebagai pesawat tempur mereka, antara lain Mesir memiliki 24 unit, Qatar sebanyak 36 unit, dan India sejumlah 36 unit. 

Pesawat tersebut juga rutin diikutkan dalam latihan multinasional seperti Red Flag, ATLC, Tiger Meet, Maple Flag, Arctic Challenge, Pitch Black, dan Bold Quest.

Dengan rentang sayap 10,9 meter, panjang 15,3 meter, dan tinggi 5,3 meter, Rafale menggunakan mesin ganda turbofan berkode M88, yang diklaim mampu menembus kecepatan maksimal 1.389 km per jam dengan ketinggian operasi 50.000 kaki. (antara/jpnn)

TNI AU menyiapkan  pilot-pilot khusus untuk menerbangkan pesawat tempur generasi 4,5 Dassault Rafale. Pesawat tempur itu dibeli Indonesia dari Prancis.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News