TNI Tingkatkan Pengawasan Kepada Pelintas Batas Selama Pandemi COVID-19, Begini Penjelasannya

TNI Tingkatkan Pengawasan Kepada Pelintas Batas Selama Pandemi COVID-19, Begini Penjelasannya
Tangkapan layar saat Asops Kasad Mayjen TNI Surawahadi menghadiri RDP dengan panitia kerja ketahanan nasional di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa. Foto: ANTARA/Abdu Faisal

jpnn.com, JAKARTA - Asisten Operasi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Asops Kasad) Mayjen Surawahadi mengatakan TNI meningkatkan pengawasan terhadap pelintas batas negara yang legal ataupun ilegal selama pandemi COVID-19 melanda Indonesia.

"Ada di pos kita yang paling rawan dan memang terbanyak juga untuk yang terkena, yaitu di Pos Entikong. Itu yang paling utama kita,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Panitia Kerja Ketahanan Nasional di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/7).

Dia melaporkan bahwa WNI yang melintas di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong itu sejumlah 7.839 orang, sedangkan yang positif COVID-19 sebanyak sembilan orang.

Pos pelintasan Entikong di Kalimantan Barat yang terhubung dengan Malaysia itu, menurut dia, dianggap paling rawan selama pandemi COVID-19.

Ia tak menampik bahwa pos yang dilintasi warga negara Indonesia secara ilegal jumlahnya banyak.

Selain di Kalimantan Barat, ia menyatakan, di Kalimantan Timur juga cukup rawan, yakni di pos lintas batas negara Tunon Taka.

"Di Naga Badau dan lain-lain, termasuk kalau di wilayah Kalimantan Timur itu di Tunon Taka, karena yang terbesar memang di sana yang dilewati," ujarnya.

Selain itu, dikatakannya, daerah yang berbatasan dengan Timor Leste pun masuk sebagai daerah rawan pelintasan WNI maupun warga negara asing (WNA) di tengah pandemi COVID-19. Data ini terhitung sejak 18 Maret hingga 30 Juli 2020.

"Kalau yang di Timtim, jadi memang masing-masing wilayah berbeda, itu yang terbanyak karena juga melintasinya, yaitu di Montaain ada 1.047 orang yang melintas, termasuk dari WNA yang dari saudara kita ada di Timor Leste," ucap Surawahadi.

Ia menambahkan, TNI bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Pemerintah Daerah (Pemda), dan tokoh masyarakat adat terus aktif mengawasi pintu-pintu pelintasan batas negara Indonesia.

Sementara itu, Asisten Operasi Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Asops Kasal) Laksamana Muda Didik Setiyono mengungkapkan bahwa daerah perbatasan yang cukup rawan di tengah pandemi COVID-19 adalah di sekitar Kepulauan Riau, karena ditemukan ratusan TKI ilegal.

"Banyak TKI-TKI ilegal yang sudah diamankan itu hampir 801 orang, yang sudah ditemukan, tercatat oleh TNI AL," katanya.(Rw.P003/Antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

TNI meningkatkan pengawasan terhadap pelintas batas negara yang legal ataupun ilegal selama pandemi COVID-19 melanda Indonesia.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News