Tolak Militer Kembali Berkuasa

Tolak Militer Kembali Berkuasa
Tolak Militer Kembali Berkuasa
KAIRO - Ketegangan masih menyelimuti Mesir. Keputusan Komisi Tertinggi Pemilihan Presiden (SPEC) untuk menunda pengumuman hasil pemilihan presiden (pilpres) sampai hari ini atau besok membuat semakin banyak massa berkumpul di Tahrir Square. Kemarin (22/6) Ikhwanul Muslimin dan kelompok sekuler pun turun ke jalan.

Tema unjuk rasa yang dilakukan selepas ibadah Jumat itu masih tetap sama. Yakni, menentang kembali berkuasanya militer dalam pemerintahan. "Ikhwanul Muslimin akan mengumumkan sebuah proyek nasional demi menyelamatkan revolusi," jelas jubir Partai Keadilan dan Kebebasan (FJP), partai politik bentukan Ikhwanul Muslimin, kemarin.

Deklarasi proyek nasional itu, menurut FJP, lahir dari kesepakatan bersama Ikhwanul Muslimin dan beberapa partai sekuler. Termasuk, Mohamed ElBaradei, tokoh reformis Mesir, dan Abdel Moneim Abul Fotouh. Mereka berupaya keras menghadang manuver rezim Hosni Mubarak yang dilancarkan melalui dewan militer alias Supreme Council of the Armed Forces (SCAF).

Hingga kemarin, Ikhwanul Muslimin tetap bertahan pada keyakinan mereka bahwa Mohammed Mursi memenangi pilpres. Sedangkan kubu promiliter juga meyakini kandidat pilihan mereka, Ahmed Shafiq, sebagai pemenang. Beberapa organisasi independen menyebut perolehan suara Mursi lebih besar. Namun, mereka tetap harus menunggu hasil resmi dari SPEC.

KAIRO - Ketegangan masih menyelimuti Mesir. Keputusan Komisi Tertinggi Pemilihan Presiden (SPEC) untuk menunda pengumuman hasil pemilihan presiden

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News