Trauma, Siswi Korban Guru Cabul Itu Takut Masuk Sekolah

Trauma, Siswi Korban Guru Cabul Itu Takut Masuk Sekolah
Pencabulan. Foto: JPG

Sebelumnya, Su, warga Tanjungkarang Pusat, melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dialami Ra, anaknya ke Polresta Bandarlampung. Terlapor adalah Ab, oknum guru sebuah SMA, tempat Ra sekolah.

Peristiwa itu bermula ketika Ab memberi tahu Ra bahwa yang bersangkutan mewakili sekolah dalam lomba menyanyi. Siswi kelas X1 ini kemudian diajak bertemu untuk latihan, Rabu (7/2).

Menurut Su, ayah Ra, anaknya diajak bertemu sekitar pukul 17.00 WIB di salah satu mini market Jalan Cut Nyak Dien, Tanjungkarang Pusat. Saat itu, Ra yang membawa motor hendak menuju sekolah. Namun Ab menghubunginya dan meminta menitipkan motor di tempat itu.

”Waktu itu gurunya sudah menunggu dan meminta anak saya naik ke mobil. Sebenarnya anak saya sudah curiga, karena hanya mereka berdua. Lalu gurunya bilang, teman-teman anak saya sudah menunggu di tempat latihan,” kata Su, Minggu (11/2).

Dengan mobil Ab, mereka berkeliling dan berhenti di minimarket dekat Pasar Tamin. Dalam perjalanan, Ab disebut melakukan pelecehan. ”Setelah itu, anak saya diturunkan di lampu merah Jalan Tamin. Ab memberi uang Rp50 ribu agar anak saya tutup mulut,” kata Su. (pip/c1/ais)


Ra, siswi SMA Negeri di Bandarlampung yang menjadi korban pelecehan seksual sang guru masih trauma.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News