Tren Baru: Bayar Bagasi Apa Lagi

Oleh Dahlan Iskan

Tren Baru: Bayar Bagasi Apa Lagi
Dahlan Iskan menikmati perjalanan dengan kereta api yang berhenti menjelang tiba di Rocky Mountains. Foto: Disway

Pelajaran terbaik kedua: orang itu kian kaya kian rakus. Kian ingin lebih kaya. Tujuannya: agar menjadi yang terkaya. Itu pandangan negatifnya.

Sudut positifnya: agar bisa memberikan pelayanan lebih baik. Seperti kasus bandara Hong Kong ini. Berkat pelayanannya yang hebat jumlah penumpangnya naik terus.

Tahun ini akan mencapai 75 juta orang. Kian banyak saja pesawat yang ingin mendarat di Hong Kong.

Akibatnya: landasannya kurang. Padahal sudah punya dua landasan. Harus membangun landasan ketiga. Biayanya: HKD 140 miliar. Atau hampir Rp 400 triliun.

Begitu mahal?

Tentu. Bandara Hongkong itu dibangun di pulau kecil. Tanahnya sudah habis. Harus bikin daratan baru. Di laut yang cukup dalam.

Kalau Anda lagi mendarat di Hong Kong (dari arah barat), tengoklah ke kiri. Anda tentu melihat: kegiatan proyek di laut itu. Itulah proyek pembuatan landasan ketiga.

Peluang besar: harga pasir membumbung tinggi. Anda bisa jualan pasir ke Hong Kong.

Jangan abaikan uang receh. Lihatlah: berapa kali Anda terima foto atau video atau ucapan good morning di HP Anda. Biaya kirimnya mungkin hanya Rp 1.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News