Trump Bersih-Bersih Pejabat Kritis, Eropa Pusing

Trump Bersih-Bersih Pejabat Kritis, Eropa Pusing
Presiden Donald Trump di Sidang Umum PBB. Foto: AFP

’’Masih banyak yang harus dilakukan untuk menjelaskan gangguan pemerintah Rusia. Jika perilaku itu terus dilanjutkan, Rusia akan kian terisolasi. Dan, tidak ada yang menginginkan itu,’’ katanya kepada BBC.

Sebagaimana dipaparkan Trump dalam cuitannya Selasa lalu, posisi Tillerson bakal digantikan oleh Mike Pompeo. Tapi, Pompeo yang kini masih menjabat direktur CIA akan resmi menggantikan Tillerson pada 31 Maret.

Serah terima jabatan memang baru berlangsung pada akhir bulan. Namun, sejak publikasi Trump lewat Twitter itu, Tillerson tidak berhak lagi memimpin Departemen Luar Negeri. Sampai Pompeo menjabat, segala urusan departemen menjadi tanggung jawab John Sullivan, wakil Menlu.

Jika Trump yakin kabinetnya makin solid dengan kehadiran Pompeo, pikiran sebaliknya muncul di negara-negara sekutu AS di Eropa.

’’Pejabat-pejabat AS yang kini bernegosiasi dengan Eropa akan mendapatkan arahan yang jauh lebih agresif di bawah komando Pompeo,’’ ujar Richard Nephew, mantan staf Gedung Putih sekaligus pejabat Departemen Luar Negeri di era Barack Obama, kepada Reuters.

Menurut seorang diplomat Eropa, kehadiran Pompeo akan meningkatkan kadar ambisi pemerintahan Trump. ’’Kini semuanya terserah pada Trump. Hanya dia yang penting dalam setiap negosiasi dengan AS nanti,’’ kata diplomat yang merahasiakan namanya tersebut.

Seorang diplomat Eropa lainnya mengungkapkan, mulai sekarang AS jelas hanya menghendaki negosiasi yang menguntungkan mereka.

Selasa lalu Trump mengatakan bahwa posisi yang ditinggalkan Pompeo bakal diisi Gina Haspel. Dia akan menjadi perempuan pertama yang menjabat direktur CIA.

Donald Trump berusaha menyolidkan pemerintahannya dengan menendang pejabat kritis. Namun, pikiran sebaliknya muncul di negara-negara sekutu AS di Eropa.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News