Tsunami Banten dan Lampung, 817 Rumah Rusak

Tsunami Banten dan Lampung, 817 Rumah Rusak
Sebuah mobil tersangkut di reruntuhan usai tsunami Selat Sunda menerjang kawasan Carita, Pandeglang. Foto: Kemensos/AFP

jpnn.com, BANTEN - Polri ikut melakukan pendataan terhadap para korban bencana tsunami yang melanda Banten dan Lampung.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, dari hasil pendataan hingga Senin (24/12) siang, diketahui ada 817 rumah di Banten dan Lampung rusak akibat terjangan gelombang tinggi dan tsunami.

“Data itu berasal dari laporan Polda Banten dan Polda Lampung,” kata Dedi.

Rincian jumlah kerusakan tersebut yakni sebanyak 446 rumah di Banten dan 371 rumah di Lampung. Selain itu ada sebelas hotel juga mengalami kerusakan, yakni sembilan hotel di Banten dan dua hotel di Lampung.

"Kemudian, ada satu mesjid di Lampung yang terdampak tsunami," katanya.

Lanjutnya memamaparkan, akibat tsunami ini juga ada 85 warung mengalami kerusakan. Rinciannya 60 warung di Banten dan 25 warung di Lampung.

Sebanyak 245 kendaraan bermotor (73 kendaraan di Banten dan 172 kendaraan di Lampung) serta 557 perahu (350 perahu di Banten dan 207 perahu di Lampung) rusak.

Gelombang tinggi dan tsunami melanda kawasan sekitar Selat Sunda pada Sabtu 22 Desember 2018. Bencana itu menimbulkan korban jiwa dan kerusakan di sebagian daerah Banten dan Lampung.

Gelombang tinggi dan tsunami melanda kawasan sekitar Selat Sunda pada Sabtu 22 Desember 2018. Bencana itu menimbulkan korban jiwa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News