Tugas TNI Autopsi Kopda Muslimin, Bukan Kirim Dokter buat Bedah Jenazah Brigadir J

"Itu latah namanya. Itu iseng. Enggak produktif," ujar Effendi.
Legislator Daerah Pemilihan III DKI Jakarta itu berharap TNI ke depan tidak mengulangi keterlibatan melakukan autopsi jenazah yang bukan tupoksi mereka.
Sebab, kata dia, keterlibatan dokter dari TNI akan mengesankan kepolisian tidak berdaya dalam mengungkao kasus tewasnya Brigadir J secara transparan dan akuntabel.
"Kalau bisa, Panglima dan KSAD (Jenderal Dudung Abdurachman, red) tidak mengulangi. Itu bisa menjadi bias artinya," ujar Effendi.
Alumnus Universitas Padjajaran (Unpad) itu berjanji akan mempertanyakan keterlibatan dokter dari TNI mengautopsi ulang jenazah Brigadir J.
"Nanti kami di raker Komisi I akan tanya, buat apa itu? Ini, kan, kebiasaan yang harus dihentikan. Enggak boleh, dong," kata Effendi. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Menurut Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon, TNI jangan bekerja di luar tupoksi, seperti terlibat mengautopsi jenazah Brigadir J.
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Aristo Setiawan
- TB Hasanuddin Soroti Sikap Galau TNI soal Letjen Kunto Arief
- Letjen Kunto Batal Dimutasi, Legislator: TNI Mudah Digoyah Urusan Politik
- Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan 445.800 Batang Rokok Ilegal di Gorontalo
- Berapa Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung? Ada Bukti Transfernya
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Tingkatkan Pertahanan Siber, Kasum TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Digital Intelijen Militer Singapura