Tugas TNI Autopsi Kopda Muslimin, Bukan Kirim Dokter buat Bedah Jenazah Brigadir J
"Itu latah namanya. Itu iseng. Enggak produktif," ujar Effendi.
Legislator Daerah Pemilihan III DKI Jakarta itu berharap TNI ke depan tidak mengulangi keterlibatan melakukan autopsi jenazah yang bukan tupoksi mereka.
Sebab, kata dia, keterlibatan dokter dari TNI akan mengesankan kepolisian tidak berdaya dalam mengungkao kasus tewasnya Brigadir J secara transparan dan akuntabel.
"Kalau bisa, Panglima dan KSAD (Jenderal Dudung Abdurachman, red) tidak mengulangi. Itu bisa menjadi bias artinya," ujar Effendi.
Alumnus Universitas Padjajaran (Unpad) itu berjanji akan mempertanyakan keterlibatan dokter dari TNI mengautopsi ulang jenazah Brigadir J.
"Nanti kami di raker Komisi I akan tanya, buat apa itu? Ini, kan, kebiasaan yang harus dihentikan. Enggak boleh, dong," kata Effendi. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Menurut Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon, TNI jangan bekerja di luar tupoksi, seperti terlibat mengautopsi jenazah Brigadir J.
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Aristo Setiawan
- Dandim Balangan Ultimatum Anak Buah yang Terlibat Permainan Judi Online, Siap-Siap Saja
- Gatot Nurmantyo Anggap Salim Said Guru Bagi Setiap Kolonel TNI
- Aparat Gabungan Amankan Homeyo, Pesawat Sipil Kembali Beroperasi di Bandara Pogapa
- Menjelang Pilkada Serentak 2024, Agus Fatoni Minta Dukungan TNI
- Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 200 Juta Untuk Korban Banjir Bandang & Longsor di Sulsel
- Ratusan Sumur Minyak Ilegal di Batanghari Ditutup Polisi dan Tentara