Tukang Jagal RPH Tanah Abang Tolak Relokasi ke Cakung dan Marunda

Tukang Jagal RPH Tanah Abang Tolak Relokasi ke Cakung dan Marunda
Tukang Jagal RPH Tanah Abang Tolak Relokasi ke Cakung dan Marunda

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menawarkan lokasi baru pengganti Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Tanah Abang yang akan ditutup. Ada dua lokasi yang ditawarkan yaitu di Cakung, Jakarta Timur dan Marunda, Jakarta Utara.

Koordinator Pedagang dan Pemotong Kambing Tanah Abang, Ali Djawas mengungkapkan, tawaran ini disampaikan oleh Wali Kota Jakarta Pusat, Saefullah beberapa waktu lalu.

"Pak Wali iming-imingin rumah sama tanah kalau mau pindah ke Marunda. Saya jawab, saya nggak mau bergerak dari Tanah Abang," kata Ali di Jakarta, Senin (5/8).

Menurut Ali, alasan penolakannya karena dua lokasi yang ditawarkan terlalu jauh dari basis pelanggannya yang kebanyakan berada di sekitar wilayah Tanah Abang. Ia khawatir pendapatannya menurun akibat para pelanggan beralih ke tempat lain.

Selain itu, lanjutnya, ada alternatif lokasi lain untuk RPH di dalam wilayah Tanah Abang. Setidaknya ada 3 lokasi yang cocok bagi rumah potong spesialis kambing tersebut. Antara lain Jalan Sabeni Kelurahan Kebon Melati, lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) di sekitar wilayah "bongkaran" Tanah Abang dan lahan kosong milik Pemprov DKI di belakang Museum Tekstil.

Masih menurut Ali, ketiga lokasi ini sangat mungkin dijadikan tempat pemotongan hewan. Pasalnya, lahan tersebut merupakan lahan kosong yang tidak terpakai.

"Ini sudah saya usulin sama Pak Wali. Katanya mau dibawa ke gubernur saat rapat, tapi ternyata nggak ada kabar, tiba-tiba datang surat pengosongan," ujarnya.

Ia berharap pihak pemprov mau mendengar usulannya. Karena selain memudahkan para tukang jagal dalam menjaring pelanggan, keberadaan RPH di Tanah Abang juga dapat melestarikan ciri khas wilayah tersebut.

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menawarkan lokasi baru pengganti Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Tanah Abang yang akan ditutup.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News