Tumpukan Limbah Plastik dan Elektronik di Gudang Berpagar Seng Bikin Warga Resah

Tumpukan Limbah Plastik dan Elektronik di Gudang Berpagar Seng Bikin Warga Resah
Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam menyegel tumpukan limbah bekas elektronik dan plastik yang ditemukan di sekitar Kampung Tua Dapur 12. Foto: Eja/batampos.co.id

jpnn.com, BATAM - Ratusan karung berisikan limbah campuran serbuk plastik dan elektronik belum dipindahkan dari gudang berpagar seng di pinggir jalan menuju kampung tua Dapur 12, kelurahan Seipelenggut, Sagulung, Batam, Kepri.

Informasi yang didapat, lokasi penyimpanan limbah yang dianggap berbahaya itu sepertinya dilindungi sejumlah pihak sehingga penanganan berjalan di tempat.

Kecurigaan cukup beralasan sebab sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Batam sudah menyegelnya namun tak kunjung ditindak lanjuti hingga, Jumat (28/6) siang.

Masyarakat sekitar kembali angkat suara, berharap agar limbah-limbah tersebut segera ditindak lanjuti, diangkut ke tempat yang seharusnya, sehingga tidak berdampak buruk bagi lingkungan sekitar.

BACA JUGA: Layakkah Polri dan Jaksa Pimpin KPK? Begini Jawaban Basaria Panjaitan

"Sekarang lagi musim hujan. Limbah ini tentu terkontaminasi dengan air yang mengalir ke jalan atau lingkungan tempat tinggal. Ini yang dikhawatirkan. Seharusnya dibersihkan dibawa ke tempat yang seharusnya," ujar Purnomo, warga Dapur 12, Sagulung, Jumat (28/6).

Ketua RW 10 Zulkifli Hasibuan sebelumnya di lokasi limbah juga berharap yang sama. Limbah tersebut diminta untuk untuk segera dipindahkan ke lokasi penangan limbah yang tepat agar tidak menimbulkan persoalan lain di kemudian hari.

"Masyarakat sudah resah dan ini sudah disampaikan ke pihak-pihak terkait. Harus dipindahkan. Jangan di sini karena ini dekat dengan pemukiman," ujarnya.

Ratusan karung berisikan limbah campuran serbuk plastik dan elektronik belum dipindahkan dari gudang berpagar seng di pinggir jalan menuju kampung tua Dapur 12, kelurahan Seipelenggut, Sagulung, Batam, Kepri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News