Tunggu Restu Kongres, Obama Tunda Serangan ke Suriah

Tunggu Restu Kongres, Obama Tunda Serangan ke Suriah
Tunggu Restu Kongres, Obama Tunda Serangan ke Suriah

jpnn.com - WASHINGTON - Kapal militer Amerika Serikat (AS) yang siaga di Laut Mediterania sudah siap melepaskan misilnya untuk menyerang Suriah. Namun, militer Amerika harus bersabar karena Presiden AS,  Barack Obama masih menunggu persetujuan Kongres untuk menyerang negara Timur Tengah tersebut.

Presiden Obama secara resmi meminta Kongres AS untuk merestui keputusannya untuk menyerang Suriah, Sabtu (31/8). Intervensi militer ini adalah respon Obama atas serangan di pinggiran Damaskus yang menewaskan 1.429 orang. Ia percaya serangan tersebut menggunakan senjata kimia.

Seperti dilansir dari AP, Minggu (1/9), Obama mengatakan bahwa sebagai panglima tertinggi, dirinya berwenang melancarkan aksi militer tanpa pengesahan dari Kongres.

"Saya tahu negara ini akan lebih kuat jika kita mengambil jalan ini dan aksi kita akan lebih efektif," kata Obama dalam pernyataan resminya yang ditayangkan secara langsung di saluran televisi AS.

Saat ini anggota Kongres AS tengah memasuki masa reses. Mereka dijadwalkan kembali bersidang pada tanggal 9 September mendatang.

Seorang pejabat Gedung Putih  mengungkapkan, hingga Jumat (30/8) petang Obama masih mempersiapkan operasi serangan ke Suriah. Setelah berkomunikasi dengan Kepala Staf Gedung Putih, Denis McDonough, Obama mengatakan kepada para bawahannya bahwa ia telah berubah pikiran.

Masih menurut pejabat tersebut, awalnya Obama menggelar pertemuan di Gedung Putih selama dua jam. Pertemuan dihadiri oleh Wakil Presiden Joe Biden, Menteri Pertahanan Chuck Hagel, Direktur Lembaga Intelijen Nasional James Klapper, Direktur CIA John Brennan, Penasihat Keamanan Nasional Susan Rice, dan Penasihat Keamanan Tanah Air Lisa Monaco. Tidak disebutkan siapa peserta rapat yang menentang rencana Obama menyerang Suriah. (dil/jpnn)


WASHINGTON - Kapal militer Amerika Serikat (AS) yang siaga di Laut Mediterania sudah siap melepaskan misilnya untuk menyerang Suriah. Namun, militer


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News