Tunjangan Ngadat, Guru Ancam Mogok

Tunjangan Ngadat, Guru Ancam Mogok
Tunjangan Ngadat, Guru Ancam Mogok
Saat ini ada 3.049 guru di Samarinda mulai TK hingga SMA yang sudah tersertifikasi. Namun tak semua guru tersertifikasi ini dibayar tunjangan profesinya. Sebab ada yang tugas belajar, dan itu tidak dibayarkan tunjangannya. Jadi, mangau data Disdik Samarinda, ada 2.682 guru yang memperoleh tunjangan profesi. Triwulan I (Januari-Maret) tahun ini, tunjangan profesi yang dibayar Rp 26 miliar, triwulan II Rp 17,5 miliar. Khusus triwulan II, karena anggarannya yang diterima Disdik kurang Rp 8 hingga 10 miliar, maka hanya membayar insentif pada April dan Mei. Mantan Kabag Humas dan Protokol Setkot Samarinda ini mengaku, pembayaran tunjangan sertifikasi ini sudah ada sejak 2006. Awalnya pembayaran tunjangan profesi ini lancar dari pusat. Tapi saat memasuki 2010, pembayaran mulai ngadat. Penyebabnya, ada aturan pembayaran yang berubah.

Jika sebelumnya, nominal tunjangan profesi masing-masing guru itu sudah terlampir dari pusat, jadi  Disdik tinggal mentransfer ke rekening guru. Tapi kini Disdik hanya menerima anggaran. Kemudian yang mengatur nominal berdasarkan golongan adalah Disdik kabupaten/kota. Dengan demikian, untuk mencairkan anggaran perlu waktu. Sebab Disdik harus mencocokkan data guru berdasarkan golongan dan besar gaji pokok. Baru membuat SPPD, kemudian mentransfernya.

Dia menambahkan, adanya pengurangan tunjangan profesi itu karena dipotong pajak berkisar 5-10 persen. Mestinya, kata dia, pembayaran tunjangan profesi ini dilakukan tiap bulan. Tapi Kemendikbud mengirimkan anggaran ke Disdik tiap triwulan. “Hal ini memang menjadi keluhan banyak guru dan sejumlah Disdik di Indonesia,” bebernya. (*/ypl/*/rom/far)

SAMARINDA-Ribuan guru mengeluh. Tunjangan profesi untuk mereka pada triwulan II belum cair. Sejumlah Umar Bakrie ini pun mengancam mogok mengajar.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News