Tuntutan KAMI Soal Komunis Ibarat Melihat Hantu di Siang Bolong

Tuntutan KAMI Soal Komunis Ibarat Melihat Hantu di Siang Bolong
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi mengistilahkan, tuntutan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang menyebut-nyebut soal komunisme, ibarat melihat hantu di siang bolong.

KAMI sebelumnya menyampaikan delapan poin tuntutan kepada pemerintah, DPR, MPR dan sejumlah lembaga negara lain. Hal tersebut dibacakan di Tugu Proklamasi, Jakarta (18/8).

Salah satu poin menuntut penyelenggara negara, khususnya pemerintah, DPR, DPD dan MPR untuk tidak memberi peluang bangkitnya komunisme, ideologi anti Pancasila lainnya, dan separatisme serta menghentikan stigmatisasi kelompok keagamaan dengan isu intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme serta upaya memecah belah masyarakat.

KAMI juga mendesak pemerintah agar menegakkan kebijakan ekonomi dan politik luar negeri bebas aktif, dengan tidak condong bertekuk lutut kepada negara tertentu.

"Tuntutan KAMI ini seperti melihat hantu di siang bolong menurut saya," ujar Ari kepada jpnn.com.

Dosen di Universitas Indonesia itu menyatakan pandangannya, karena komunisme sejak lama tidak mendapat tempat di negeri ini.

Demikian juga dengan sikap pemerintahan Joko Widodo, sudah sangat jelas menolak komunisme.

"Sikap kita, termasuk Jokowi, saya kira sudah awal punya prinsip-prinsip seperti yang dikehendaki tuntutan KAMI," ucapnya.

Ari mengistilahkan tuntutan KAMI soal komunisme, ibarat melihat hantu di siang bolong. Berikut penjelasanny.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News