Tuntutan KAMI Soal Komunis Ibarat Melihat Hantu di Siang Bolong

Tuntutan KAMI Soal Komunis Ibarat Melihat Hantu di Siang Bolong
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi. Foto: dokumen JPNN.Com

Menurut pembimbing program doktoral di pasca sarjana Universitas Padjajaran ini, KAMI seharusnya menyoroti sikap pihak tertentu yang dengan mudah melabeli pemerintah dengan kata 'Firaun'.

Selain itu, juga menyoroti sikap segelintir tokoh tertentu begitu mudah mengeluarkan pernyataan yang justru meresahkan masyarakat, dan tidak jelas.

"Komunisme yang ditakutkan mereka sebuah fatamorgana, seperti berita hoaks yang diterima dengan sadar. Kata komunisme memang begitu mudah dilabelkan ke siapa saja yang menjadi sasaran tembak politik," katanya.

Ari lebih lanjut mengungkapkan, kata komunisme sering dipakai pihak tertentu, karena begitu disematkan pada pihak tertentu, mudah memantik kemarahan rakyat yang tidak tahu apa-apa.

"Jadi, seperti bensin yang mudah tersulut api, menggunakan kata komunisme itu cara mudah membangkitkan kemarahan massa," terangnya.

KAMI diketahui juga menuntut agar Presiden Jokowi bertanggung jawab sesuai sumpah dan janji jabatannya.

Serta mendesak lembaga-lembaga negara (MPR, DPR, DPD dan MK), untuk melaksanakan fungsi dan kewenangan konstitusionalnya demi menyelamatkan rakyat, bangsa dan negara Indonesia.

Menanggapi tuntutan tersebut, Ari menilai hingga saat ini tidak melihat ada hal prinsipil yang dilanggar oleh presiden.

Ari mengistilahkan tuntutan KAMI soal komunisme, ibarat melihat hantu di siang bolong. Berikut penjelasanny.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News