Uang Astro Mengalir ke Mahatir

Uang Astro Mengalir ke Mahatir
Uang Astro Mengalir ke Mahatir
Di antara dana investasi Astro sebesar USD 270 juta tersebut, sebesar USD 70 juta dialokasikan untuk investasi secara bertahap, kemudian USD 169,2 juta untuk pembelian peralatan. Sisanya,  USD 30 juta, belum digunakan. ’’Kami menemukan bahwa Astro merekayasa pembukuan tersebut. Sebab, dalam pembukuan Direct Vision, dana USD 70 juta itu ditulis sebagai pinjaman kepada Astro. Padahal, itu kan kewajiban Astro,” ungkapnya.

Selain masalah investasi itu, Hotman mengaku kliennya telah menemukan bahwa dana investasi USD 70 juta yang ada di kas perusahaan telah ditransfer ke PT Adi Karya Visi sebesar USD 16,185 juta. ’’Dalam pembukuan di Direct Vision ditulis transfer sebesar USD 16,185 juta itu untuk investasi ke PT Adi Karya Visi. Padahal, kami tidak pernah menemukan satu kontrak pun kerja sama antara Direct Vision dan Adi Karya Visi,” lanjutnya.

Hotman melihat kejanggalan dalam transfer dana tersebut. Karena itu, dia mengadukan Presiden Direktur Direct Vision Nelia Concap Cion Molato dan Direktur Keuangan Direct Vision Sean Dent ke Polda Metro Jaya. Dua orang wakil Astro dalam jajaran direksi Direct Vision itu akhirnya sudah berstatus tersangka. ’’PT Adi Karya Visi itu ternyata perusahaa keluarga milik mantan Perdana Menteri Malaysia  Mahatir Muhammad,” ungkapnya.

Pada 2004, Astro Malaysia ingin memasuki pasar di Indonesia untuk bisnis televisi berbayar. Pertimbangannya, berdasar survey,  hanya satu persen dari seluruh penduduk Indonesia yang menjadi pelanggan televisi berbayar. Karena itu, Astro Malysia memandang negara Indonesia memiliki potensi yang luar biasa.

JAKARTA – Grup Lippo menilai,  Astro All Asia Network Plc telah berbohong kepada publik dan Otoritas Bursa Malaysia mengenai pemicu sengketa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News