Uang Darah
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Jamak diketahui bahwa Papua—ketika itu bernama Irian Jaya—menjadi wilayah operasi militer Orde Baru karena munculnya gerakan-gerakan separatis, terutama Gerakan Papua Merdeka.
Kelompok ini sangat aktif melakukan perlawanan, baik melalui gerilya dan serangan sporadis terhadap pos-pos pertahanan, maupun perjuangan diplomasi di luar negeri.
Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada 1969 menandai sejarah baru di Irian Barat yang ketika itu disebut sebagai Papua Barat atau West Papua.
Referendum dilakukan untuk menentukan apakah Irian Barat bersedia bergabung dengan Republik Indonesia atau merdeka sebagai negara sendiri.
Pepera ini menjadi proyek politik besar bagi pemerintah Orde Baru di bawah Soeharto yang baru disahkan oleh MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) pada 1967.
Soeharto sedang melakukan politik banting setir dari era Orde Lama di bawah Soekarno yang cenderung anti-Barat.
Soeharto membawa Indonesia merapat ke Barat untuk mendapatkan bantuan keuangan untuk menata ekonomi yang ambruk semasa Soekarno.
Pepera yang seharusnya bebas ternyata banyak diwarnai oleh kecurangan dengan keterlibatan militer Indonesia di dalamnya.
Mahfud MD menegaskan bahwa tindakan terhadap Enembe tidak berhubungan dengan politik.
- Dukungan PT Advance Medicare Corpora Wujudkan Pelayanan Medis THT di Sorong
- Usut Kasus Dugaan Korupsi di Dinas PU Mempawah, KPK Sudah Tetapkan 3 Tersangka
- Ray Rangkuti Kritik Kinerja KPK, Kasus Hasto Dikejar, Tetapi Bobby Diundang Koordinasi
- Polda Riau akan Tetapkan Tersangka Kasus SPPD Fiktif yang Rugikan Negara Ratusan Miliar
- KPK Periksa 3 Saksi Lagi untuk Kasus Cuci Uang Andhi Pramono
- Usut Korupsi Tol Trans-Sumatera, KPK Periksa Petinggi PT Indonesia Infrastructure Finance