Ujian Nasional Mulai 2 April 2018, Ini Informasi Lengkapnya

Ujian Nasional Mulai 2 April 2018, Ini Informasi Lengkapnya
Siswa mengikuti Ujian Nasional. Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

”Dengan ini, kami ingin agar para siswa memiliki passion yang khusus di bidangnya,” kata Bambang.

Sementara SMK mengalami pengurangan, mapel yang diujikan dalam pendidikan kesetaraan atau kejar paket malah lebih banyak. Untuk peket C dan B, ada 7 mapel yang diujikan sementara untuk paket A, ada 6 mapel

Menurut Bambang, keputusan ini diambil sebagai quality control dari pendidikan kesetaraan. Dengan sistem dan proses belajar yang informal dan fleksibel, kualitas lulusan harus dijaga karena lulusannya akan menerima predikat setara dengan SMA. ”Karena salah satu fungsi UN adalah penyetaraan,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Bambang, pemerintah telah memasuki tahun keempat pelaksanaan UN berbasis komputer (UNBK), (tahun kedua untuk pendidikan kesetaraan), hingga saat ini tercatat sudah 78 persen cakupan UNBK di seluruh provinsi di Indonesia.

Sementara sisanya, 22 persen, masih menggunakan UN berbasis kertas (UNKP). Prosentase ini naik dari tahun lalu yang hanya mencakup 49 persen UNBK.

Bambang menyebut, dengan pengaturan waktu pelaksanaan UN tersebut, sekolah-sekolah bisa saling bertukar dan berbagi peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan UNBK. ”Jadi ujian SMA bisa menggunakan resources dari SMK yang sudah selesai ujian,” katanya.

Sekretaris Balitbang Kemendikbud Dadang Sudiyarto mengatakan bahwa dengan UNBK, pemerintah menghemat hampir 70 persen pengeluaran.

Dengan sistem UNKP, pemerintah menghabiskan Rp. 135 miliar per tahun. ”Itu untuk penggandaan, distribusi, pengamanan dan lain sebagainya,” kata Dadang.

Setelah ujian nasional (UN), para siswa akan mengikuti USBN yang akan dilaksanakan masing-masing sekolah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News