Ukraina dan Rusia Gelar Dialog Perdamaian Pertama, Barat Dituduh Berbohong

"Semua sanksi yang seharusnya dijatuhkan akan dibatalkan bagi sebagian orang yang berpartisipasi dalam operasi anti-terorisme. Kuncinya saat ini adalah pertahanan."
Ukraina juga sedang melatih warganya untuk merakit bom.
Pihak pemerintah juga mengatakan pihaknya telah memberikan senjata bagi mereka yang bersedia untuk membela kota tersebut.
Barat adalah 'kerajaan penuh kebohongan', ujar Putin
Militer Rusia mengatakan pasukan pencegah nuklirnya telah disiagakan sesuai dengan perintah Presiden Vladimir Putin.
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan semua pasukan nuklir Rusia telah dilengkapi personil tambahan.
Kementerian Pertahanan mengatakan status siaga ini ditujukan pada semua komponen pasukan nuklir Rusia , baik Angkatan Misil Strategis dan Armada Pasifik, serta penerbangan jarak jauh yang memiliki armada pengebom tenaga nuklir.
Presiden Putin menyebut Barat sebagai "kerajaan penuh kebohongan" ketika mendiskusikan ekonomi dengan pejabat tingkat tinggi Senin kemarin, menanggapi dijatuhkannya sanksi terhadap Moskow, ujar Kremlin.
"[Perdana Menteri Mikhail Mishustin] dan saya telah berdiskusi mengenai topik ini, dan tentu saja memahami sanksi dari komunitas Barat - yang saya sebut di dalam pidato sebagai 'kerajaan penuh kebohongan', mau jatuhkan," bunyi transkrip dari rapat yang diadakan Putin.
Delegasi Ukraina mengadakan pembicaraan dengan Rusia di Belarus, berharap agar kesepakatan gencatan senjata bisa tercapai dan Rusia segera menarik pasukannya
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina