Ukraina Hanya Korban Perang Antarnegara Adidaya

Masalahnya, cepat atau lambat Indonesia bisa terseret dalam dampak perang tersebut.
Anis Matta mengatakan dunia saat ini menantikan tatanan dunia baru di tengah krisis berlarut, mulai dari pandemi COVID-19 hingga perang Rusia dan Ukraina, yang akan berujung pada konflik berlarut secara global.
"Jadi, sekarang sedang menantikan tatanan dunia baru, ini yang dikhawatirkan. Ini yang akan terjadi pemenang yang akan menentukan aturan, ini arah dunia yang sedang terjadi," katanya.
Dia mengemukakan bahwa pembentukan tatanan dunia baru berbeda dengan tatanan dunia lama oleh pemenang Perang Dunia II.
Menurut dia, pembentukan tatanan dunia baru akan ditentukan oleh proses rasional masyarakat global karena dunia makin terintegrasi.
"Akan tetapi, bisa kah sampai pada tatanan dunia baru yang tidak terlalu berdarah? Ini arah yang diinginkan," ujarnya.
Anis mengemukakan bahwa Indonesia bisa mencoba membangun satu kekuatan baru di tengah konflik global ini dengan politik bebas aktif, seperti yang telah digagas para pendiri bangsa Indonesia.
Dia menilai perang Rusia dan Ukraina bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk membuat satu peta jalan atau road map sejarah baru bagi dunia.
Ukraina hanya korban perang antarnegara adidaya, Rusia dengan Amerika Serikat dan Eropa.
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- Listrik Padam di Seantero Spanyol & Portugal, Penyebabnya Masih Misteri
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia