Unair Disukai Malaysia, ITS Lebih Banyak Afrika

Unair Disukai Malaysia, ITS Lebih Banyak Afrika
IIustrasi.

jpnn.com - JIKA ingin mendapat nilai lebih, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) harus sebanyak mungkin menerima mahasiswa asing. Karena itu dua PTN di Surabaya, Universitas Airlangga (Uniar) dan Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya berlomba-lomba menjaring mahasiswa luar negeri. 

Direktur Pendidikan Unair Nyoman Tri Puspaningsih menyatakan ada dua jenis program yang dipilih mahasiswa asing. 

Bisa mengikuti short course seperti KKN, pertukaran pelajar, dan penelitian. Juga, mahasiswa yang memilih kuliah hingga lulus. 

''Tahun ini ada 171 mahasiswa asing yang kuliah di Unair,'' katanya. 

Nyoman menuturkan, mahasiswa asal Malaysia paling berminat kuliah di Unair. Selebihnya berasal dari negara di bagian Eropa Timur. 

Sementara itu di Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Wakil Rektor I ITS Heru Setiawan menuturkan, pada 2011 tercatat 16 mahasiswa asing yang menimba ilmu di ITS. 

Tahun berikutnya naik menjadi 36 mahasiswa. Pada 2013, jumlahnya menjadi 75 orang. ''Bahkan, pada 2014 jumlahnya menjadi 155 orang,'' ucapnya.

Namun, tahun ini justru jumlahnya menurun. Yakni, hanya 128 mahasiswa asing. Heru mengatakan, jumlah pendaftar memang fluktuatif setiap tahun. ''Ya, hanya 128 mahasiswa itu yang memang layak kuliah di ITS,'' tuturnya. 
 
ITS memiliki beberapa program beasiswa untuk mahasiswa asing. Yang pertama adalah program beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB). 

JIKA ingin mendapat nilai lebih, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) harus sebanyak mungkin menerima mahasiswa asing. Karena itu dua PTN di Surabaya, Universitas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News