Universal Belum Puas Mengeksploitasi Fast and Furious

Universal Belum Puas Mengeksploitasi Fast and Furious
Poster Fate of the Furious. Foto: Universal Picture

’’Furious 7 adalah titik kulminasi dari saga itu. Ending-nya sudah pas. Mereka seharusnya berhenti sejak Paul Walker tiada,’’ ulas Robert Yaniz Jr, kolumnis Movies Cheat Sheet.

Tapi, apa yang terjadi? Universal malah merencanakan trilogi baru sebagai tribut untuk Walker. Tahun lalu studio telah mengumumkan tanggal rilis FF8 sampai FF10 (lihat grafis).

Dan itu belum semua. Mereka sudah merencanakan sebuah proyek –astaga– spinoff!

Sebagaimana diberitakan Variety, proyek itu masih berada dalam tahap sangat awal. Produser belum punya konsep sama sekali.

Hanya, dalam bayangan mereka, spinoff ini akan mengulas lebih banyak soal hubungan Luke Hobbs (Dwayne Johnson) dan Decker Shaw (Jason Statham). Mereka, tampaknya, akan bekerja sama. Hal yang khayal banget terjadi saat ini.

Ambisi membuat film ke-9 dan 10, serta spinoff, harus didukung konsep yang sangat matang. Jangan sampai ceritanya mengada-ada atau memaksa. Fans tentu ogah. Tanda-tanda saga itu semakin tak diminati, terutama di Amerika Utara, terlihat sejak FF8 dirilis. Trennya, pendapatan akhir pekan perdana selalu naik (kecuali di film ketiga Tokyo Drift pada 2006).

Namun, hal itu tidak muncul tahun ini. Catatan USD 100,2 juta (Rp 1,314 triliun) pada pekan ketiga April lalu jauh dari pembukaan Furious 7 yang mencapai USD 147,2 juta (Rp 1,93 triliun).

Editor senior Variety Brent Lang menjelaskan, tanggapan fans juga terbilang turun di film kedelapan. ’’Review-nya cenderung tidak seramai Furious 7. Kalau filmnya berhasil, rumah produksi tentu wajib berterima kasih pada pasar mancanegara,’’ paparnya.

Tidak adanya film keren lain yang dirilis bersamaan membuat The Fate and the Furious kembali memuncaki worldwide box office. Sudah dua pekan beruntun

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News