Universitas di Australia Mulai Abaikan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Asing

Bernilai miliaran dolar
Menyusul pemotongan anggaran untuk universitas dari APBN Australia, kalangan perguruan tinggi menjadikan mahasiswa asing sebagai sumber pendapatan utamanya.
Industri pendidikan tinggi negara ini menjadi industri ekspor terbesar ketiga dengan nilai 34 miliar dolar per tahun bagi perekonomian Australia.
Satu universitas bisa memperoleh ratusan juta dolar dari SPP yang dibayar mahasiswa asing.
Sejumlah universitas bahkan mengiklankan diri memberikan "keringanan bahasa Inggris" kepada agen-agen yang merekrut mahasiswa asing.
Menurut Ketua Asosiasi Perwakilan Pendidikan Australia di India, Ravi Lochan Singh, pihak universitas telah diperingatkan tentang pengabaian syarat bahasa Inggris.
"Kami melaporkan pada Agustus lalu, bahwa praktik yang dijalankan oleh universitas akan membuat mereka mendapat masalah nanti," katanya.
Singh menyebut sejumlah mahasiswa telah memanipulasi proses tersebut.
"Mereka masuk ke Australia melalui universitas yang pengecekannya lebih rendah. Yaitu pengecekan GTE (Genuine Temporary Entrant), yang tidak memerlukan tes bahasa Inggris, dan telah berhasil masuk dengan visa," katanya.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina