Universitas Terbuka & Konsulat RI Tawau Berkolaborasi, Pekerja Migran jadi Prioritas

Universitas Terbuka & Konsulat RI Tawau Berkolaborasi, Pekerja Migran jadi Prioritas
Rektor UT Prof. Ojat Darojat M.Bus., Ph.D., (tengah) dalam penandatanganan perjanjian kerja sama antara UT dengan Konsulat RI Tawau secara daring, Rabu (28/12). Foto tangkapan layar zoom

"Itu sebabnya nama unit kerja tersebut diubah menjadi Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri (PPMLN)," terang Prof. Ojat.

Sampai tahun 2022 ini, UT telah menyediakan pelayanan pendidikan di 50 Negara dan 90 kota, khususnya di kantong-kantong pekerja migran Indonesia, seperti Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, dan Arab Saudi (Riyadh, Mekah, Madinah, dan Jeddah). 

Khusus di Malaysia, jumlah mahasiswa aktif sebanyak 972 orang dengan rincian mahasiswa UT di Kuala Lumpur sebanyak 244 mahasiswa. Penang sebanyak 294 mahasiswa, Johor (212), Kinabalu (63), Kucing (36) dan Tawau sebanyak 40 mahasiswa.

Pada kesempatan sama, Konsul RI Tawau Heni Hamidah mengatakan kerja sama dengan UT merupakan salah satu bentuk memberikan perlindungan kepada WNI. Jumlah WNI di Tawau sekitar 172 ribu. Ini jumlah yang terdata di sistem, sedangkan kondisi real-nya bisa dua sampai tiga kali lipat.

"Sektor pendidikan menjadi salah satu cara melindungi PMI di Tawau," ujarnya.

Dia menyebutkan sebanyak 40 PMI Tawau sudah menjadi mahasiswa UT. Mereka tersebar di program studi PGSD, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, manajemen. Yang menggembirakan beberapa lulusan UT Tawau sudah menjadi staf di Konsulat RI.

"Insyaallah Januari 2023, Konsulat RI dan PPMLN akan menggelar wisuda. Kami berharap rektor UT bisa hadir secara langsung," kata Konsul Heni Hamidah. (esy/jpnn)

Universitas Terbuka & Konsulat RI Tawau berkolaborasi, Pekerja Migran jadi prioritas dalam kerja sama tersebut 


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News