Universitas Terbuka & Konsulat RI Tawau Berkolaborasi, Pekerja Migran jadi Prioritas

Universitas Terbuka & Konsulat RI Tawau Berkolaborasi, Pekerja Migran jadi Prioritas
Rektor UT Prof. Ojat Darojat M.Bus., Ph.D., (tengah) dalam penandatanganan perjanjian kerja sama antara UT dengan Konsulat RI Tawau secara daring, Rabu (28/12). Foto tangkapan layar zoom

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) dan Konsulat RI Tawau berkolaborasi di sektor pendidikan. Salah satu fokusnya adalah pekerja migran Indonesia (PMI).

Rektor UT Prof. Ojat Darojat M.Bus., Ph.D., mengatakan sejak didirikan pada 38 tahun lalu, UT mendapat tiga mandat besar dari pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. 

Pertama, pemerataan akses pendidikan tinggi bagi seluruh masyarakat Indonesia yang belum dapat diwujudkan perguruan tinggi konvensional. Kedua, pemberian kesempatan memperoleh pendidikan tinggi bagi orang-orang yang sudah bekerja. 

"Sangat sulit bagi mereka yang bekerja sambil mengikuti kuliah di perguruan tinggi tatap muka, apalagi harus meninggalkan pekerjaannya," kata Prof. Ojat dalam penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara UT dengan Konsulat RI Tawau secara daring, Rabu (28/12).

Ketiga, meningkatnya jumlah lulusan SMA, sementara daya tampung perguruan tinggi tatap muka masih terbatas. Dengan semangat mewujudkan tiga misi tersebut, kata Prof. Ojat, UT telah berkomitmen untuk membuka akses pendidikan tinggi bagi semua warga negara Indonesia (WNI) di mana pun berada, termasuk yang berada di luar negeri. 

UT juga telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri melalui nota kesepahaman pada 7 Februari 2012 dan telah diperbaharui tahun 2019. Nota tersebut berisi tentang kesepakatan kerja sama dalam peningkatan akses dan penyelenggaraan pelayanan pendidikan tinggi di luar negeri melalui sitem pendidikan terbuka serta jarak jauh. 

Prof. Ojat menjelaskan melalui nota kesepahaman tersebut, WNI di luar negeri yang berkeinginan memanfaatkan layanan pendidikan tinggi melalui Universitas Terbuka, bisa langsung dan/atau melalui kantor perwakilan Indonesia di negara yang memiliki perwakilan tetap, seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Konsulat Republik Indonesia (KRI) dan Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDE).

Dalam memfasilitasi pelayanan pendidikan tinggi bagi mahasiswa yang berada di luar negeri, ujar Prof. Ojat, sejak 2014, UT telah membuka satu unit kerja baru, yang secara khusus menangani pelayanan bagi mahasiswa UT di luar negeri. Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Layanan Luar Negeri (UPBJJ-UT LLN) karakteristiknya khas.

Universitas Terbuka & Konsulat RI Tawau berkolaborasi, Pekerja Migran jadi prioritas dalam kerja sama tersebut 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News