Universitas Terkaya di Australia Membayar Pegawainya di Bawah Standar

Universitas Terkaya di Australia Membayar Pegawainya di Bawah Standar
Laporan tahunan University of Melbourne membukukan kekayaan sebesar 4,43 miliar dolar (sekitar Rp 46 triliun) sementara 72,9 persen pegawainya berada dalam ketidakpastian kerja. (ABC News: Patrick Stone)

Ganti rugi akan dilakukan

Pengurus serikat buruh NTEU, Sarah Roberts turut membantu proses negosiasi permasalahan ini.

Disebutkan, pembayaran ganti rugi menurut aturan Undang-Undang akan dilakukan, meski serikat buruh dan universitas masih memiliki perbedaan pendapat.

Laporan tahunan terbaru University of Melbourne menyebutkan, kekayaannya mencapai A$4,43miliar (sekitar Rp46 triliun) sementara posisi kerja 72,9 persen pegawainya tidak memiliki kepastian.

Pihak universitas diketahui telah menyurati 615 orang tutor di Faculty of Arts, meminta mereka mengajukan klaim minggu ini.

Ini merupakan pembayaran tahap pertama yang ditujukan bagi tutor yang masih dipekerjakan oleh universitas.

Salah satunya tutor sejarah bernama Shan Windscript.

Ia turut memperjuangkan nasib para tutor ini sejak dua tahun lalu.

"Kami harus bekerja di beberapa tempat untuk bertahan hidup. Sementara gaji Rektor kami itu dua kali lipat daripada gaji Perdana Menteri," katanya.

Perguruan tinggi terkaya di Australia, University of Melbourne, diam-diam telah membayarkan kembali kekurangan gaji kepada sekitar 1500 tenaga akademik

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News