Untung Cacian Tak Runtuhkan Fly Over

Untung Cacian Tak Runtuhkan Fly Over
Pembangunan Fly Over mengubah wajah kota Pekanbaru, Ibukota Provinsi Riau. Foto: Humas Pemprov Riau

Lihatlah Singapura. Tidakkah kita iri pada negara kecil tetangga itu. Baru merdeka 9 Agustus 1965, namun mampu menjadi salah satu negara terkemuka di dunia. Negara yang tidak sampai per 1000 nya Indonesia itu, usianya lebih muda namun kemajuan negeri mereka luar biasa dahsyatnya. Bahkan terpilih sebagai kota dengan infrastruktur terbaik di dunia.

Sementara kita? Jangankan ingin membangun menjadi negeri yang maju, baru bermimpi besar saja kita tak mau. Padahal mimpi, adalah nama lain dari motivasi. Mewujudkan yang tidak mungkin menjadi sesuatu yang nyata. Atas dasar itu pula, semua rasa pesimisme ditunjukan dalam bentuk optimisme bekerja. Mengabdi dengan semangat ‘Sekali Layar Terkembang, Pantang Surut Ke Belakang’.

Hingga terwujud wajah baru kota kita, Pekanbaru. Ibukota yang mulai bersolek dengan anggun. Mulai berdiri fasilitas publik yang baik, tertata rapi, menjelma menjadi kota metropolitan sesungguhnya. Kita tidak lagi bermimpi untuk melihat gedung tinggi. Tidak pula membayang tentang sebuah jembatan layang.

Fly over itu kini telah dibangun pada dua titik yakni di Jalan Sudirman membentang dari arah Selatan ke Utara. Kemudian di titik persimpangan antara Jalan Sudirman dan Jalan Tuanku Tambusai. Fly over itu bukan hanya pemecah jalanan mengurai kemacetan. Tapi inilah landmark baru kota ini. 

SERING kita bertanya, mengapa kita tidak bisa seperti negara-negara lainnya di dunia? Kita sering tunjuk laut kita yang luas, daratan yang subur,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News