Upaya Dirut Baru Garuda Akhiri Kondisi Keuangan yang Remuk

Upaya Dirut Baru Garuda Akhiri Kondisi Keuangan yang Remuk
Pesawat Garuda. Ilustrasi Foto: dok.JawaPos.com

Pihaknya juga akan meminta regulator untuk diberi slot rute penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma agar bisa bersaing dengan kompetitor yang terbang dari sana. Selain itu, dia akan melakukan redefine cost structure atau merestrukturisasi biaya guna menekan biaya operasional.

”Cost-nya Garuda yang NG sama 777 itu kemahalan, harusnya kami memuat struktur cost yang lebih rendah,” ujarnya. Manajemen juga akan negosiasi ulang untuk existing flight narrowbody dan widebody untuk memperpanjang masa sewa agar biaya sewa per bulan bisa ditekan 10–20 persen.

Emiten dengan kode GIIA tersebut juga akan memeriksa potensi-potensi pendapatan dari bisnis yang selama ini dinilai bocor. Manajemen juga melakukan evaluasi terhadap struktur hedging, menyehatkan arus kas dengan reprofiling utang.

Di sisi lain, sejumlah perbaikan kinerja keuangan juga berhasil dilakukan Garuda di bawah kepemimpinan Pahala N. Mansury selama 17 bulan. Pihaknya berhasil menurunkan tingkat kerugian 60 persen. ”Kami bisa meningkatkan diversifikasi pendapatan yang berasal dari auxiliary (di luar tiket, Red) naik sampai dengan 27 persen, kargo juga naik 8 persen,” kata Pahala.

Dia berharap program kerja yang telah dicanangkan di masa kepemimpinannya bisa dilanjutkan manajemen baru. (vir/c25/oki)


Pada semenster pertama 2018, PT Garuda Indonesia tbk mengalami kerudian hingga USD 114 juta.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News