Upaya Sia-sia, Hanya Menghasilkan Ilusi
Oleh : Ketua Umum GEMA PUAN, Ridwan
jpnn.com - JAKARTA - Gerakan mahasiswa menghasilkan Reformasi 98 dengan menumbangkan Orde Baru merupakan gerakan mahasiswa bersama rakyat.
Poin pokok dari perjuangan tersebut adalah melawan kediktatoran Orde Baru dengan menghasilkan kebebasan demokrasi dan melawan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).
Alasan kuat mahasiswa melakukan perlawanan sangat jelas memungkinkan. Pada waktu 1998 ada proses sebelumnya seperti peristiwa 27 juli 1996 dan peristiwa lainnya sebelum reformasi 98.
Kemudian pasca-reformasi 98 ada beberapa peristiwa seperti Semanggi 1 dan Semanggi 2 serta peristiwa lain yang merupakan rangkaian dari Reformasi 98.
Berbeda dengan gerakan mahasiswa sekarang ini. Saya kira sangat jauh dari yang terjadi di 98.
Sangat memprihatikan, terkesan mahasiswa dijadikan tunggangan oleh oknum partai politik untuk kepentingan sesaat.
Peristiwa di mana ada gerakan mahasiswa membagikan selebaran di klaim 890 kampus.
Isi selebaran tersebut jauh dari semangat mahasiswa, mengabdi kepada masyarakat.
Ketua Umum Gema Puan, Ridwan membandingkan aksi mahasiswa di masa reformasi dengan yang terjadi saat ini, dia menyebut upaya sia-sia hanya menghasilkan ilusi.
- Fraud Terus Berulang, Wakil Ketua Komisi XI DPR Nilai LPEI Perlu Direformasi
- Menghidupkan Kembali Dwifungsi TNI Lewat RPP Manajemen ASN, Setara Intitute: Mengkhianati Amanat Reformasi
- Habib Rizieq Siap Lindungi Aksi Mahasiswa dari Gangguan Preman
- Alumni & Kader HMI Ingatkan Jokowi Jangan Korbankan Demokrasi Demi Keluarga dan Kekuasaan
- Mau Kawal Reformasi, Alumni Perguruan Tinggi & Akademisi Beramai-ramai Dukung Prabowo-Gibran
- Eks Aktivis ‘98 Ajak Mahasiswa Aksi Bersama Melawan Jokowi