Urai Kemacetan, Masuk Sekolah Lebih Pagi, Baru Jam Kerja

Urai Kemacetan, Masuk Sekolah Lebih Pagi, Baru Jam Kerja
Siswa SMP bergelantungan di belakang angkot di Pekanbaru, Riau, Rabu (14/3/2018). Ilustrasi Foto: MHD AKHWAN/RIAU POS/JPNN.com

Menurutnya, jadwal masuk kendaraan proyek juga harus diatur lebih detail. Hal itu untuk mengurangi macetnya jalan khususnya di kawasan barat Surabaya barat.

Dishub juga telah bekerjasama dengan Satlantas Polrestabes Surabaya untuk menindak kendaraan proyek yang melanggar aturan. “Apalagi masuk di jalan yang bukan kelasnya,” terangnya.

Menurutnya, pembagian jam masuk kerja dan sekolah serta proyek bisa untuk menekan kepadatan jalan.

Misalnya, jam kerja pukul 08.00, jam masuk sekolah pukul 07.00, sehingga ada jeda satu jam agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. “Efektifitas aturan itu nanti bisa dilihat di lapangan,” jelasnya.

Terpisah, anggota Komisi C DPRD Surabaya Sukadar mengatakan, sebagai Kota Metropolis Surabaya memang selalu dibanjiri jumlah kendaraan yang banyak. Karena itu, pembagian jadwal masuk kendaraan khususnya kendaraan proyek harus dilakukan.

“Lebih baik jika kendaraan proyek masuk saat malam hari akan lebih efektif,” ucapnya.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan, kendaraan berat yang melintas di kawasan Surabaya menjadi salah satu faktor kemacetan jalan. Karena itu pembatasan jalan bagi kendaraan proyek juga harus diutamakan.

Sehingga, kendaraan berat yang berpotensi menimbulkan kepadatan harus diminimalisir dengan jadwal yang jelas. “Pembagian jalan untuk truk saat malam hari salah satu solusi,” pungkasnya. (vga/rud)


Penggunaan jalan protokol di Kota Surabaya akan diatur, dengan memilah jam masuk sekolah, jam kerja, dan jam kendaraan proyek.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News