Urus Pensiun Dini Berbelit-belit

Urus Pensiun Dini Berbelit-belit
Urus Pensiun Dini Berbelit-belit
JAKARTA - Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Asmawi Rewansyah mengatakan sistem pengurusan pemberhentian pegawai dan pensiun dini terlalu berbelit-belit. Akibatnya, seorang pegawai yang diberhentikan dan pensiun, terlama bisa menikmati manfaat (tunjangan) yang akan diterimanya. Ironisnya nilai manfaat dari pensiun yang diterima sangat rendah.

 

"Umumnya SK bagi para pegawai yang minta berhenti atau pensiun dini lama keluarnya. Ini sering dikeluhkan anggota DPR RI yang mengaku untuk mengurus pensiunnya butuh waktu lebih dari setahun. Hal tersebut tentunya sangat merugikan bagi pegawai bersangkutan,” kata Asmawi pada JPNN, Selasa (23/11).

 

Lambannya proses pemberhentian pegawai dan pensiun ini, terangnya, juga menghambat kaderisasi pegawai. Karena batas usia pensiun (BUP) cenderung diperpanjang.

Mengatasi masalah tersebut, kata Aswami, harus dilakukan penyederhanaan prosedur pemberhentian pegawai melalui implementasi manajemen kerja. Selain itu harus dipertegas kebijakan mengenai penetapan usia pensiun khususnya pejabat struktural.

JAKARTA - Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Asmawi Rewansyah mengatakan sistem pengurusan pemberhentian pegawai dan pensiun dini terlalu berbelit-belit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News