Usai Liburan, Pasien di RSUD dr Soetomo Naik Dua Kali Lipat

Usai Liburan, Pasien di RSUD dr Soetomo Naik Dua Kali Lipat
Ruang tunggu RSUD Dr Soetomo dipadati oleh pasien dan keluarganya. FOTO : Jawa Pos
Beberapa petugas menjaga mesin nomor antrean untuk membantu mengarahkan pasien. Menurut Winka, pasien sering salah mengambil nomor. Ada tiga tombol utama di tiap mesin. Yaitu, tombol merah untuk pasien dengan surat keterangan miskin (SKM), hijau pasien BPJS, dan kuning pasien yang mengambil obat. ''Pasien masih sering salah tekan tombol. Kan kasihan kalau sudah mengambil nomor dan menunggu lama, tapi ternyata nomor antreannya salah,'' ujar perempuan 47 tahun itu.

Antrean pengunjung tersebut sebenarnya bisa diantisipasi dengan anjungan mesin online. Namun, mesin di rumah sakit yang baru saja lulus akreditasi Joint Commission International (JCI) itu sedang rusak. Ada enam mesin yang berada di sisi selatan lift itu. Semuanya tidak bisa difungsikan.

Padahal, mesin anjungan pendaftaran mandiri tersebut bisa mempersingkat pelayanan administrasi pasien. Melalui mesin itu, pasien tidak perlu membawa surat rujukan sehingga jumlah pengantre bisa berkurang. 

Menurut Winka, meski sedang tidak rusak, sebelumnya anjungan itu memang kurang dimanfaatkan secara maksimal oleh pasien. Apalagi, sistemnya, lanjut dia, masih sering bermasalah. ''Pasien kadang tidak bisa dilayani karena namanya tidak muncul di mesin ini,'' paparnya.

Kepala Seksi Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap dr Eka Basuki Racmad mengatakan, anjungan pendaftaran mandiri itu tidak berfungsi sejak bulan lalu. ''Kami sudah berkoordinasi dengan BPJS agar segera memperbaikinya. Ini juga disebabkan masih adanya penyesuaian dengan aturan baru BPJS,'' katanya. (ika/c7/ayi) 

Berangkat pagi dari rumah, dia baru bisa meninggalkan RS sore. Lama antrenya bukan hanya di pendaftaran, tapi juga nanti pas periksa dan ambil obat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News