Usulkan Tes DNA Capres demi 2019 Ganti Presiden

Usulkan Tes DNA Capres demi 2019 Ganti Presiden
Ir. Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin usai melakukan tes kesehatan, di RSPAD, Jakarta, Minggu (12/8/2018). Foto: Charlie Lopulua/INDOPOS/JPNN.com

"Kepada pendukung Pak Jokowi, maafkan saya jika twit saya membuat kalian kesal, benci, marah atau bahkan jadi tidak nyenyak tidur. Sekali lagi maafkan saya, tidak bermak­sud menbuat kalian marah. Niat saya cuma #2019GantiPresiden. Sungguh itu niat suci untuk Indonesia yang baik," ucapnya.

Permintaan maaf Ferdinand rupanya tak digubris warganet. Netizen tetap melancar­kan kritikan dan bullyannya. Seperti akun @Nyahowae1 yang menganggap usulan Ferdinand tak bermutu.

"Yth, @LawanPoLitikJKW usulan-usulan anda tidak bermutu. Saya perhatikan ucapan anda hanya kebencian, padahal, kita umat Islam dilarang membenci siapa pun. Seperti anda usul test DNA juga usulan yang sangat konyol. Coba anda usulkan bagi capres/ cawapres muslim diusulkan test baca Al Qur'an," kritiknya.

Kritikan juga diungkapkan akun @dzulfiQarSyukur. Bahkan, dia menyarankan kepada Ferdinand agar tes kejiwaan. "Saya sarankan @LawanPoLitikJKW untuk tes kejiwaan ju­ga..! Sangat disayangkan Partai Demokrat pu­nya kader yang seperti ini," sarannya telak.

Akun @siandarasi menganggap usulan tes DNA memperlihatkan jika Ferdinand hanya nyinyir kepada Capres tertentu. "Makin ngawur, bagi saya nggak peduli mau dari planet mana pun, selama bisa membuat Indonesia berjaya itulah yang harus didukung, bukan yang hanya sekadar bisa nyinyir," tulisnya.

Lebih monohok, akun @LelembutNaga menilai jika pengurus Partai Demokrat ini sudah kehilangan akal sehatnya sehingga apapun dikomentari. "Saya mulai berpikir jangan-jangan Ferdinan ini sudah mulai stres karena omongannya sudah ngawur dan tidak objektif," kritik dia.

Selanjutnya, akun @cepatkali menuliskan tes DNA hanya usulan ngawur. "Gak usah pake tes DNA semua juga tau kalo dulu ada yang bapaknya diduga korupsi, pemberontak PRRI permesta, mau ditangkap kabur keluar negeri, baru balik pas ganti kekuasaan.. Jelas ada darah pemberontak."

"Ga marah sih cuma "kelewatan" aja cari nafkah sampe gitu-gitu amat, abu-abu, ga jelas disebut siapa yang harus dites DNA, di kampung saya Porsea, orang begini disebut pengecut aja, hadeeh," ujar akun @simkuring­porsea.

Demi ganti presiden, politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyarankan uji DNA jadi bagian tes kesehatan calon presiden dan wakil presiden

Sumber RMOL.co

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News