Utang Biasa-Biasa

Oleh: Dahlan Iskan

Utang Biasa-Biasa
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Utang Amerika kini sudah mencapai USD 31 triliun. Dalam 10 tahun terakhir saja naik USD 13 triliun. USD 8 triliun di masa kepemimpinan Trump dan USD 5 triliun di masa Biden yang masih dua tahun. Bunganya saja tiap tahun sekitar USD 800 miliar.

Baca Juga:

Meski suku bunga di Amerika sangat rendah, banyak negara pilih menyimpan uang di obligasi Amerika. Aman. Tidak mungkin gagal bayar. UUD-nya menjamin itu: di Pasal 4 amandemen ke 14. Suku bunga di sana sekitar 2 persen. Baru belakangan naik menjadi 2,7 persen.

Amerika sudah punya utang sejak negara itu merdeka: 1776. Yakni utang untuk membiayai perang kemerdekaan: USD 75 juta. Itu catatan tahun 1791.

Utang itu naik menjadi USD 1 miliar di tahun 1863. Lonjakan terbesar terjadi juga karena perang. Yakni perang untuk memadamkan pemberontakan separatisme. Tahun itu Texas dan 13 negara bagian lain di kawasan selatan ini merdeka dari Amerika.

Pun ketika terjadi perang dunia pertama dan kedua. Angka utang itu naik dari juta ke miliar dolar. Perang Afghanistan, Irak dan seterusnya membuat miliar itu menjadi triliun.

Krismon 2008 dan Covid-19 triliun itu menjadi puluhan triliun. Puncaknya sekarang ini: 31 triliun.

Tidak ada yang bisa disalahkan. Setiap pemerintahan di sana selalu menambah utang. Baik pemerintahan Republik maupun Demokrat.

Pergantian milenium adalah kenangan yang mudah diingat untuk belajar tentang utang Amerika. Tahun 2000 itu, PDB Amerika mencapai USD 16 triliun. Utangnya juga mencapai USD 16 triliun.

Pemerintah sudah mendesak agar DPR mengizinkan kenaikan plafon utang negara. Tanpa persetujuan itu dana kesehatan dan jaminan sosial tidak bisa dibayarkan lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News