Utang Luar Negeri Indonesia Terus Merangkak Naik, Tembus USD 423,5 Miliar

Utang Luar Negeri Indonesia Terus Merangkak Naik, Tembus USD 423,5 Miliar
BI merilis data Utang Luar Negeri Indonesia kembali mengalami pertumbuhan sebesar 2,7 persen (yoy) menjadi USD 423,5 miliar pada akhir Agustus 2021. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Pemerintah terus berkomitmen mengelola ULN Pemerintah secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas," beber dia.

Adapun belanja prioritas tersebut antara lain, sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,8 persen dari total ULN Pemerintah).

Kemudian, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,2 persen), sektor jasa pendidikan (16,4 persen), sektor konstruksi (15,4 persen), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (12,5 persen).

"Posisi ULN Pemerintah aman karena hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total," ungkapnya.

Lebih lanjut, kata dia, ULN Bank Sentral mengalami peningkatan meski tidak menimbulkan tambahan beban bunga utang. Posisi ULN Bank Sentral pada Agustus 2021 mengalami peningkatan sebesar USD 6,3 miliar menjadi USD 9,2 miliar.

Peningkatan ini berasal dari alokasi Special Drawing Rights (SDR) yang didistribusikan oleh IMF pada Agustus 2021 kepada seluruh negara anggota, termasuk Indonesia.

"Alokasi SDR dari IMF ini pada dasarnya merupakan kategori khusus dan tidak dikategorikan sebagai pinjaman, karena tidak menimbulkan tambahan beban bunga utang dan kewajiban yang akan jatuh tempo ke depan," kata Nur.

Di sisi lain ULN swasta justru menurun dibandingkan bulan sebelumnya. ULN swasta pada Agustus 2021 mengalami kontraksi 1,2 persen (yoy), setelah pada periode sebelumnya tumbuh relatif stabil.
Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan sebesar 6,0 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 5,0 persen (yoy).

BI merilis data Utang Luar Negeri Indonesia kembali mengalami pertumbuhan sebesar 2,7 persen (yoy) menjadi USD 423,5 miliar pada akhir Agustus 2021.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News