Vaksin Gotong Royong Dimulai, Epidemiolog: Orang Sehat dan Tidak Bergejala Tidak Ada di Prioritas

"Kalau dokter mengizinkan, [saya] sebenarnya enggak masalah [divaksinasi]. Cuma katanya kan kalau punya penyakit jantung, harus konsultasi dulu sama dokternya nanti," katanya kepada Hellena Souisa dari ABC Indonesia.
Sama halnya dengan pendaftaran vaksinasi, Legiyah juga menyerahkan soal pelaksanaan vaksinasi kepada aparat RT dan RW tempat tinggalnya.
"Kita mah gimana RT-RW-nya sajalah," kata Legiyah.
Sementara Legiyah masih harus menunggu, di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, penantian Somedi, seperti yang pernah ditulis oleh ABC Indonesia April lalu, akhirnya berakhir pada hari Jumat (21/05) lalu.
Sebelum menerima vaksin dosis pertama di Kantor Balai Desa Plodongan, Wonosobo, Somedi memastikan ia sudah sarapan pagi seperti yang disyaratkan.
"Nggak terasa sakit [saat divaksinasi]. [Saya] senang karena merasa lebih aman dan rasa khawatir jadi berkurang," ujar Somedi yang sehari-hari berjualan di warung kelontong miliknya.
Meski masuk kelompok prioritas penerima vaksinasi COVID-19, hingga hari Minggu (23/05) data Kementerian Kesehatan mencatat, jumlah lansia yang sudah menerima dua dosis vaksinasi masih di bawah 10 persen, atau sebanyak 2.031.431 lansia dari total 21 juta lansia yang terdata.
Padahal, data Kemenkes mengindikasikan 50 persen dari seluruh kematian akibat COVID-19 terjadi pada lansia, yang menjadikan kelompok ini rentan COVID-19.
Menjadi masukan bagi Pemerintah Indonesia dari sejumlah pengamat kesehatan yang mengatakan program vaksinasi gotong royong seharusnya tidak bersifat ekslusif hanya untuk warga yang mampu membelinya
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina