Vaping Jadi Masalah Besar di Australia, Mencari Solusinya Tidaklah Mudah
Dalam proses konsultasi dengan kemungkinan merubah aturan, TGA mengaku pembatasan yang dilakukan saat ini tidaklah efektif.
"Bukti yang muncul menunjukkan reformasi tidak mencapai apa yang diinginkan. Anak-anak dan remaja yang menggunakan vaping terus meningkat jumlahnya," kata TGA.
Lembaga tersebut mengatakan yang mendominasi 'vaping' di Australia pada dasaranya adalah pasar gelap.
Yang terjadi kemungkinan adalah 'vaping' diimpor secara legal dengan resep dokter kemudian dijual secara perorangan.
Atau mereka yang membeli peralatan tersebut di toko-toko biasa seharusnya tidak mengandung bahan nikotin, tapi sebaliknya malah justru penuh berisi nikotin.
Berbagai penelitian menunjukkan 'vaping' yang tidak berisi nikotin, yang sebenarnya legal bagi mereka yang berusia 18 tahun, malahan banyak yang mengandung nikotin.
Berapa banyak orang yang 'vaping'?
Data yang akurat sejauh ini tidak ada.
Menurut Australian National University di tahun 2019, satu dari 10 warga Australia di atas usia 14 tahun pernah mencobanya
Vaping bisa jadi sebuah solusi dari kebiasaan buruk merokok, tetapi bisa juga dianggap sebagai krisis kesehatan publik saat ini.
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat