Venezuela Dilanda Kegilaan Gara-Gara Listrik Mati

Venezuela Dilanda Kegilaan Gara-Gara Listrik Mati
Demonstrasi di Venezuela. Foto: AFP

Mereka sadar betul bahwa pemerintah tak bisa diandalkan. Apalagi, masalah yang berhasil diatasi hanya listrik di Karakas. Menurut media lokal, listrik 14-16 negara bagian belum sembuh hingga kemarin, Selasa (26/3).

Maria Vilallobos, jurnalis lokal, menangis sejadinya mengingat La Locura yang terjadi di Maracaibo. La Locura berarti kegilaan. Itu adalah sebutan tentang momen ketika penduduk kota terbesar kedua di Venezuela tersebut mengalami mati listrik masal. Selama tiga hari, mereka berada di neraka dunia. Gelap. Gulita. Ricuh.

''Saya pikir, semua ini akan menjadi awal perang sipil. Di mana-mana, saya melihat kengerian, ketakutan, dan keputusasaan,'' ungkapnya.

Banyak juga yang menduga bahwa bencana itu adalah tanda-tanda kiamat yang diciptakan para iblis. ''El demonio (para setan, Red),'' ujar Betty Mendez, penjaga toko lokal, saat ditanya penyebab kericuhan itu.

Saat listrik lumpuh 7 Maret lalu, sebanyak 1,9 jiwa penduduk Macaraibo mulai mendidih. Setelah tiga hari, kemarahan mereka langsung meledak. Mereka bagaikan kerasukan dan langsung menjarah apa pun yang tersimpan di toko.

Juan Carlos Koch menyebutkan, 106 dari 270 toko di pusat perbelanjaan yang dikelolanya hancur lebur. Hotel Birsas del Norte dibuat berantakan oleh massa yang mencapai 100 orang.

''Seperti gelombang tsunami yang menyapu gedung,'' ujar Simaray Cardozo, manajer Hotel Virgin of Carmen.

Para pengusaha dan pekerjanya tidak hanya takut menjadi korban penjarahan. Justru, mereka lebih takut kalau ke depan mereka menjadi penjarah. Sebab, keluarga mereka juga kelaparan.

Masyarakat Venezuela masih trauma akibat lumpuhnya jaringan listrik nasional awal Maret lalu. Namun, mereka kembali dihadapkan pada kemungkinan bencana serupa Senin lalu (25/3).

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News