Virus Corona Ubah Hidup Kita, Tetapi Ada Kebiasaan Baru yang Ingin Dipertahankan
'Tak ada jaminan orang akan hidup selamanya'
Photo: Amin Abbas mengatakan kini ia semakin menghargai interaksi sosial secara langsung. (ABC News: Alan Weedon)
Amin Abbas adalah warga Melbourne kelahiran Palestina yang saat ini sedang sekolah 'Masters of Business Administration' di University of Melbourne.
Kepada ABC ia mengatakan selama 'lockdown' ia semakin menjalin hubungan yang erat dengan orang-orang yang dicintainya, baik di dalam maupun di luar negeri.
"Saya adalah orang yang sangat menghargai hubungan, baik itu persahabatan, keluarga, jadi tanpa interaksi langsung benar-benar membuat hidup saya kosong," kata Amin.
Photo: Amin secara rutin menghubungi keluarganya, terutama orangtuanya yang berada di Kuwait. (ABC News: Alan Weedon)
"Tak ada jaminan hidup orang akan hidup selamanya… saya rasa jabatan tangan nantinya akan lebih berarti, begitu juga pelukan, dan ciuman di pipi akan lebih berarti [setelah lockdown]," jelasnya.
'Saling mengirim keju'
Photo: Claudine Chionh (kiri) dan Kirsty Ellem (kanan) harus sama-sama bekerja dari rumah dari apartemennya yang kecil. (ABC News: Alan Weedon)
Kristy Ellem dan Claudine Chionh tinggal di sebuah apartemen kecil di sebelah utara kota Melbourne dan keduanya sama-sama bekerja dari rumah selama masa 'lockdown'.
Sudah hampir tiga bulan Pemerintah Australia memberlakukan peraturan untuk membatasi pergerakan warganya karena pandemi virus corona
- ABK Asal NTT dan 9 WNA China Terombang-ambing di Laut Australia hingga ke Sukabumi
- Dunia Hari Ini: Pria Australia Diancam 12 Tahun Penjara di Bali
- Dunia Hari Ini: Australia Akan Mempersulit Orang yang Suka Gonta-ganti Visa
- Dunia Hari Ini: Lukisan Raja Charles Jadi Serangan Aktivis Pencinta Hewan
- Dunia Hari Ini: Misteri Kematian Presenter TV Inggris Akhirnya Terjawab
- Vina Setelah 8 Tahun: Cerita yang Belum Selesai