Vuvuzela Diharamkan di Eropa

Vuvuzela Diharamkan di Eropa
DILARANG - Gaya penonton sepakbola di PD 2010 Afsel sembari meniup vuvuzela. Foto: FIFA.com.
NYON - Dalam hitungan jam, dua puluh laga kualifikasi Euro 2012 mulai digeber. Tentunya, itu kesempatan buat jutaan fans timnas untuk mendukung tim kesayangannya di lapangan. Namun, UEFA sudah memastikan, babak penyisihan untuk pesta sepak bola terakbar di Benua Biru itu tidak akan diramaikan bunyi vuvuzela.

Ya, UEFA mengharamkan kehadiran terompet plastik khas Afrika Selatan tersebut dari semua even besar mereka. Bukan hanya selama kualifikasi, vuvuzela juga dilarang dibawa ke pertandingan Liga Champions, dan putaran final Euro 2012 di Polandia dan Ukraina mendatang. Alasannya simpel, alat musik tradisional itu punya banyak efek negatif.

"Dalam konteks spesifik seperti Piala Dunia di Afsel, penggunaan vuvuzela sah-sah saja digunakan. Sebab, itu merupakan bagian dari budaya dan kultur asli negeri itu," demikian pernyataan resmi UEFA yang dikutip Associated Press. "Eropa punya budaya sendiri, sehingga vuvuzela tidak cocok dibunyikan di sini," lanjut pernyataan itu.

Vuvuzela memang menjadi primadona selama Piala Dunia lalu. Bunyinya yang khas seperti dengung ribuan lebah membahana di tribun dari awal laga sampai akhir. Efek negatifnya banyak, terutama buat pertandingan. Selain berpotensi mengganggu pendengaran, suara kerasnya membuat pemain tidak bisa mendengar instruksi pelatih di bench. Mereka juga sulit berkomunikasi satu sama lain.

NYON - Dalam hitungan jam, dua puluh laga kualifikasi Euro 2012 mulai digeber. Tentunya, itu kesempatan buat jutaan fans timnas untuk mendukung tim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News