Wabah Corona Ditemukan di Dua Kapal Pesiar Norwegia

Wabah Corona Ditemukan di Dua Kapal Pesiar Norwegia
Kapal pesiar Ruby Princess menjadi tempat penyebaran terbesar kasus COVID-19 di Australia. (AAP: Dean Lewins)

Photo: Hurtigruten menjadi perusahaan pertama yang mengoperasikan kembali kapal pesiar di tengah pandemi COVID-19 sekarang ini. (AP: Terje Pedersen)

Kejadian lain di Eropa dan Pasifik

Norwegia sekarang melakukan kontak dengan pihak di Jerman, Denmark, Australia, Filipina dan Latvia, karena penumpang dan awak berasal dari negara-negara ini.

Kapal pesiar yang sudah meninggalkan pelabuhan sekarang boleh menurunkan penumpang dan awak di pelabuhan Norwegia, namun mereka yang belum memulai perjalanan tidak bisa melakukannya, kata Menteri Kesehatan Norwegia, Brent Hoie.

Peraturan baru ini akan mulai berlaku sampai 14 hari ke depan.

Menurut pihak berwenang Norwegia sejauh ini lima dari 387 penumpang di dua kapal pesiar berbeda, yang berlayar sejak tanggal 17 Juli, sudah kedapatan positif terkena COVID-19.

Perusahaan Hurtigruten menjadi pemilik kapal pesiar pertama di dunia yang memulai pelayaran kembali sejak pertengahan Juni, dengan menerapkan penumpang yang lebih sedikit, 'social distancing' dan juga aturan ketat mengenai kesehatan di atas kapal.

Sekarang mereka membatalkan semua perjalanan sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Salah satu industri yang banyak mempekerjakan warga Indonesia di luar negeri adalah industri kapal pesiar yang sekarang dibuka kembali di tengah pandemi COVID-19

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News