Wacana Jokowi Jadi Cawapres Merendahkan Derajat dan Kasta

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Kebijakan Publik American Global University Jerry Massie mengomentari wacana sejumlah pihak yang meminta agar Presiden Joko Widodo kembali berlaga di pemilu 2024.
Jokowi diminta kembali mengikuti pemilu 2024 mendatang, tetapi sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Bahkan, Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono sempat menyebutkan soal presiden yang telah menjabat dua periode bisa maju lagi sebagai cawapres untuk periode berikutnya.
Menurut Jerry, hal tersebut cukup konyol bila presiden dua periode masih ngotot untuk menjadi orang nomor dua di Indonesia.
“Ini menurunkan derajat martabat bagi seorang presiden, dia turun kelas, turun kasta menjadi wakil presiden,” ujar Jerry saat dihubungi, Sabtu (17/9).
Jerry meminta agar publik maupun MK tak perlu pusing mengurusi aturan agar Presiden Jokowi bisa kembali maju sebagai cawapres.
Dia yakin masih banyak politikus atau tokoh yang lebih pantas untuk menjadi wakil presiden di periode 2024-2029.
“Sudah lah daripada kita pusing atau MK sendiri pusing memikirkan Jokowi naik lagi, ini sebuah hal yang sepatutnya tidak terjadi di Indonesia, kalau saya jadi Jokowi saya tidak akan mau,” tuturnya.
Menurut Jerry, hal tersebut cukup konyol bila presiden dua periode masih ngotot untuk menjadi orang nomor dua di Indonesia.
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi