Waduh, Banyak Orang Tak Dikenal Datangi Istri Salim Kancil, Mereka Memaksa...
Senin, 05 Oktober 2015 – 21:12 WIB

Lokasi pemanbangan pasir di Desa Selok Awar Awar, Pasirian, Lumajang. FOTO: GUNAWAN SUTANTO/JAWA POS
Kelompok itu lagi-lagi tak menjelaskan untuk kepentingan apa berkas tersebut. Mereka hanya meminta agar Tijah menandatanganinya. ''Tapi, saya tak mau,'' katanya.
Tijah menyatakan, dirinya bersedia cap jempol saat ada orang yang memintanya kali pertama karena tidak tahu. Namun, ketika menceritakan peristiwa yang dialaminya itu ke beberapa tetangga dan aktivis antitambang, dia diperingatkan.
Sebab, Tijah sudah membubuhkan cap jempol di berkas yang tak jelas untuk apa. Mereka khawatir berkas disalahgunakan. Berangkat dari pengalaman itulah, dia menolak ketika ada lagi orang meminta tanda tangan atau cap jempolnya. (dt/ras/c19/ano)
KASUS tambang berdarah di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, membuat keluarga Keluarga Salim Kancil, aktivis yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Khofifah Menginisiasi Sinergi Ekonomi Nasional, Jatim Jadi Motor Penggerak Pembangunan Daerah
- Nurhasan Ungkap Pengalaman Tidak Nyaman Saat Rumahnya Digeledah KPK
- Staf PDIP Buka Duka Keluarga Akibat Kasus Harun: Anak Trauma Dituduh Anak Koruptor
- Kusnadi Buka Suara Soal Titipan Tas dan Koper dari Harun Masiku
- Pelaku Curanmor Ini Sudah 6 Kali Beraksi di Pesanggrahan, Akhirnya Ketiban Sial, tuh Lihat
- Siswi Diduga Jadi Korban Pelecehan di Sekolah, SMK Waskito Dukung Penegakan Hukum