Wakil Kalbar di Senayan Diminta Perjuangkan Bandara

JAKARTA – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Barat (Kalbar), Santyoso Tyo, menegaskan mandegnya pembangunan Bandara Supadio, sangat berpengaruh terhadap perkembangan Kalbar. Padahal, kata Santyoso, keberadaan bandara sebagai jembatan udara sangat menentukan pertumbuhan ekonomi di daerah. Dikatakan, masyarakat Kalbar berharap landasan Bandar Udara Supadio bisa diperpanjang agar pesawat berbadan lebar bisa mendarat di sana. "Bandara tidak hanya harus diperpanjang tentu juga fasilitas lainnya ditingkatkan, karena pesawat terbang yang masuk ke Pontianak itu semakin meningkat," kata Santyoso kepada JPNN, Selasa (3/1). Ia menambahkan, sekarang ini saja pesawat yang masuk jumlahnya terbatas. "Karena tempat parkir pesawat juga sedikit dan kecil," kata dia. Makanya selain landasan, Santyoso juga menegaskan, terminal dan segala fasilitas Supadio mesti ditingkatkan. Apalagi investasi ke Kalbar baik itu sektor pertambangan, perkebunan sangat meningkat. Ini tentunya keberadaan bandara sangat diperlukan. "Dalam program MP3EI juga, Kalimantan juga termasuk koridor yang dikembangkan," katanya. Ia mengatakan, Kadin tetap mengharapkan instansi terkait berupaya bagaimana melobi pemerintah pusat agar pembangunan bandara bisa dilakukan. "Pemerintah pusat tidak terlalu mengerti karena mereka mengurus se-Indonesia," kata Santyoso. Maka dari itu, dia juga mendesak Anggota DPR dan DPD Kalbar di Senayan, juga harus memerjuangkan agar Bandar Udara Supadio bisa dibangun dengan dana yang cukup dari pemerintah. "Dewan (DPR) di pusat itu dengan DPD tolonglah, untuk memerjuangkan. Kan mereka kan dekat (di Jakarta). Kalau DPR dan DPD berhak mengundang kementerian terkait. Jadi tidak hanya pemda saja, tapi komponen masyarakat baik legislatif harus memerjuangkan," tegasnya. Lebih jauh Santyoso mengatakan, Kadin Kalbar juga akan membuat surat kepada Kadin Indonesia terkait permasalahan pembangunan Bandar Udara Supadio ini. "Kita akan kirim surat ke Kadin Indonesia," katanya. (boy/jpnn)