Wakil Ketua MPR Ingatkan Bahaya 'Learning Lost' di Tengah Pandemi Covid-19
Hal itu juga diketahui saat dirinya melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah.
"Ternyata efektivitas PJJ hanya 30 persen. Rendahnya efektifitas PJJ kami maklumi sebab pendidik dan siswa masih beradaptasi dengan teknologi”, ungkapnya.
Syaiful Huda berharap kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim agar memanfaatkan kondisi yang ada menjadi momentum untuk bangkit.
“Misalnya dengan menerapkan pendidikan yang berbasis pada media digital”, tuturnya.
Syaiful Huda menilai Indonesia belum siap melakukan PJJ, karena kesulitan mendapatkan internet.
"Nah kita juga belum bisa menerapkan prokes di sekolah”, tambahnya. Apa yang ada menurutnya harus dijadikan hikmah dan pelajaran. Dengan fakta itu membuat pemerintah bisa membangun program-program yang konkret," ujarnya.
Terkait ‘learning lost’, pengamat pendidikan Indra Charismiadji menyebut bahwa sebenarnya dunia pendidikan di Indonesia sudah mengalami ‘learning lost’ sejak 20 tahun yang lalu.
Dirinya menggunakan data-data dari media dan data asing.
“Contohnya kemampuan matematika siswa di Indonesia rendah”, ungkapnya.
Indra mengatakan seharusnya pendidikan di negara ini sudah harus berbasis pada digital. “Karena arah pendidikan masa depan ke sana”, ujarnya. (jpnn)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengingatkan bahaya learning lost di tengah Pandemi Covid-19.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Dorong Gerakan Hidup Sehat Dilakukan Secara Masif, Lestari Moerdijat Khawatir Soal Ini
- Puluhan Universitas Top Dunia Ada di ICAN Education Expo 2024, Pengunjung Membeludak
- Pertukaran Pelajar Sinarmas World Academy & PKU ES Bawa Dampak Positif
- Plt Sekjen MPR Berharap Silaturahmi Antarpegawai dan Para Purnabakti jadi Tradisi
- Hardiknas 2024, Mbak Rerie: Masalah Pengangkatan Guru Honorer Harus Segera Dituntaskan
- Memperingati Hardiknas, Irjen Fakhiri Mengenang Masa Bersekolah di Pedalaman