Walikota Diserbu Ortu Siswa

Tuding PSB Online Tak Transparan

Walikota Diserbu Ortu Siswa
Walikota Diserbu Ortu Siswa
DEPOK-Penerimaan Siswa Baru (PSB) online yang saat ini tengah digelar di Kota Depok terus menuai protes warga. Pasalnya, PSB yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok dituding tidak transparan. Aksi protes ini dilakukan orang tua murid saat Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail menggelar sidak PSB online ke SMP IV Depok, Sukmajaya.

 

Pasalnya, para orangtua menduga ada aksi jual beli kursi kosong di sekolah. ”Persoalannya pihak sekolah tidak transparan usai masa pendaftaraan. Jumlah siswa yang diterima dan kursi yang kosong tidak diumumkan,” terang Ferry, 45 warga Sukmajaya, saat berdialog dengan Nur Mahmudi kemarin. Menurutnya juga, tidak transparannya panitia PSB ini dapat menggiring pada tindakan yang merugikan masayarakat dan menguntungkan panitia PSB.

Menanggapi protes itu, Nur Mahmudi memberikan garansi kalau proses PSB online akan sangat transparan. Tidak ada peluang bagi panitia melakukan tindakan yang merugikan orangtua siswa. Termasuk tindakan jual beli kursi kosong. Walikota asal PKS itu juga menyebutkan jumlah pelajar yang diterima harus diketahui orangtua siswa.

”Semua akan ada pengumumannya. Yang lulus berapa, yang tidak diterima berapa berikut pula kursi yang masih kosong,” ucapnya. Dia memastikan ada penerapan sanksi bagi panitia PSB yang terbukti melakukan pelanggaran. Sanksi itu disesuaikian dengan tindakan yang dilakukan termasuk tindakan pidana.

    

DEPOK-Penerimaan Siswa Baru (PSB) online yang saat ini tengah digelar di Kota Depok terus menuai protes warga. Pasalnya, PSB yang dilakukan Dinas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News