Wamenaker Afriansyah Tegaskan Penerapan Norma K3 Penting bagi Keberlangsungan Usaha
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor menegaskan penerapan norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan bagian penting bagi perlindungan tenaga kerja.
Tak hanya itu, lanjut Wamenaker, penerapan K3 juga merupakan perwujudan produktivitas yang tinggi, daya saing, serta keberlangsungan usaha.
"Melalui mekanisme bipartit, serikat pekerja atau serikat buruh dapat saling mengontrol dan meningkatkan kepatuhan dalam penerapan norma ketenagakerjaan," kata Wamenaker Afriansyah Noor ketika menjadi pembicara pada diskusi interaktif Indonesia Mining and Energy Studies (IMES), Senin (22/5).
Wamenaker Afriansyah mengatakan pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan agar setiap pelaku usaha dapat mematuhi regulasi bidang ketenagakerjaan dan jaminan sosial melalui pegawai pengawas ketenagakerjaan yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pengawasan Ketenagakerjaan.
“Ketika terjadi pelanggaran, maka pelaku usaha akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan melalui Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Ketenagakerjaan dan aparat penegak hukum lainnya,” terangnya Afriansyah.
Afriansyah juga menekankan perlindungan norma K3 dan norma ketenagakerjaan tidak hanya menjadi perhatian dari penegak hukum, tetapi juga akan menjadi sorotan publik termasuk dunia internasional, apalagi di era digital saat ini. (mrk/jpnn)
Wamenaker Afriansyah Noor menyampaikan pentingnya penerapan norma K3 saat menjadi pembicara dalam diskusi interaktif IMES di Jakarta, Senin (22/5)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Kemenkes Butuh 5.500 Tenaga Kerja untuk 4 RS Baru Milik Pemerintah
- Menaker Ida Sebut Transformasi BLK Tingkatkan Kualitas Pelatihan Vokasi
- Menaker Ida Fauziyah Ungkap Tujuan Transformasi Balai Latihan Kerja
- Kemnaker Ajak Jepang Investasi Berikan Pelatihan Bahasa bagi Kandidat SSW Indonesia
- Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Berharap Banyak Peserta SSW Bekerja di Jepang
- Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25 Persen Pemimpin Perempuan