Wapres Mengingatkan soal Tasamuh, Begini Penjelasannya

Wapres juga mengingatkan masyarakat tidak boleh menggunakan kekerasan, baik secara fisik maupun verbal.
Hal ini menurutnya harus diajarkan sejak dini kepada anak-anak.
"Kemudian juga harus mengajarkan, mendidik masyarakat untuk antikekerasan. Sikap ini harus menjadi budaya yang ditanamkan sejak kecil," ucapnya.
Wapres kemudian mendorong seluruh masyarakat membangun komitmen kebangsaan yang terangkum dalam empat bingkai kerukunan, yakni teologis, politik, sosiologis dan yuridis.
Menurutnya, bingkai teologis merupakan pemahaman keagamaan yang mengedepankan teologi kerukunan dan narasi kerukunan dalam menyampaikan pesan keagamaan.
Sementara bingkai politik, merupakan penguatan konsensus nasional ideologi Pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai kesepakatan sejak Indonesia didirikan.
Bingkai sosiologis dapat dilakukan melalui pendekatan sosio-kultural dengan menggunakan kearifan lokal masing-masing daerah untuk menguatkan kerukunan.
Terakhir bingkai yuridis, harus mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku guna menciptakan komitmen kerukunan kebangsaan.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan soal Tasamuh, begini penjelasan lengkapnya.
- Politikus PSI Kevin Wu: PIK Tumbuh Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Religi dan Ruang Toleransi di Jakarta
- Ma'ruf Amin Sebut Lebih Baik Kirim Bantuan Ketimbang Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
- Ma'ruf Amin Nilai Isu Matahari Kembar Bukan Ancaman bagi Pemerintahan Prabowo
- Soal Ganti Wapres, PSI Minta Para Purnawirawan Hormati Kedaulatan Rakyat
- Survei Trust Indonesia: Ketidakpuasan Terhadap Kinerja Prabowo-Gibran Sangat Tinggi
- Senator Lalita Buka Puasa Bersama Masyarakat Nelayan, Tekankan Toleransi