Wapres Zimbabwe Jual Emas 3,7 Ton
Kamis, 26 Februari 2009 – 07:07 WIB

Wapres Zimbabwe Jual Emas 3,7 Ton
HARARE - Sungguh paradoks yang terjadi di Zimbabwe ini. Di kala negara berkubang krisis politik, kehancuran ekonomi superparah, dan penyakit kolera akut, para pemimpinnya justru hidup mewah dan bergelimang harta. Setelah Presiden Robert Mugabe baru-baru ini ketahuan memiliki rumah mewah di permukiman elite Hongkong, kini giliran Wakil Presiden Joyce Mujuru yang membuat sensasi. Dia ketahuan hendak menjual emas. Bukan hanya satu atau dua kilogram, melainkan 3,7 ton. Wow! Apesnya, emas sebanyak itu gagal terjual. Saat korespondensi dengan Firstar via email pada November lalu, Pedro menawarkan bongkahan emas senilai 3,7 ton dan melampirkan sertifikat keaslian dari Republik Demokratik Kongo. Bukan hanya itu, dia menawarkan berlian senilai USD 15 juta. Namun, berlian tersebut tak dilampiri sertifikat keaslian.
Mujuru memang tak menjual sendiri emas ribuan kilogram itu. Dia bersekongkol dengan anak perempuannya, Nyasha, dan sang menantu berkebangsaan Spanyol, Pedro del Campo. Merekalah yang disuruh Mujuru menawarkan dan bersepakat dengan dealer emas di luar negeri.
Baca Juga:
Dilaporkan Times Online kemarin (25/2), Nyasha dan Pedro telah menawarkan emas senilai USD 90 juta (sekitar Rp 1,08 triliun) itu ke Firstar Europe Ltd yang bermarkas di Inggris. Berdasar harga pasaran saat ini, harga satu kilogram emas sekitar USD 30.700.
Baca Juga:
HARARE - Sungguh paradoks yang terjadi di Zimbabwe ini. Di kala negara berkubang krisis politik, kehancuran ekonomi superparah, dan penyakit kolera
BERITA TERKAIT
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza