Wardah di Harvard

Oleh Dahlan Iskan

 Wardah di Harvard
Dahlan Iskan.

Pun yang nomor satu paling laris: One Leaf. Ada lagi merek seperti Chando. Yang di Tiongkok disebut Zìrántáng.

Baca Juga:

Penjualan Chando lewat Taobao dan Tmall-nya Alibaba mencapai 90 juta yen. Sekitar Rp 200 miliar. Hanya dalam sebulan (Juni-Juli 2017).

Di India merek seperti Vini mencuri pasar yang sangat besar. Vini didirikan di negara bagian Gujarat. Jauh dari New Delhi atau Mumbay. Kantor pusatnya di kota Ahmadabad.

Saking suksesnya begitu banyak investor yang mengincarnya. WestBridge Capital Partners LLC ingin membeli saham mayoritasnya. Dengan nilai --tarik nafas-- 9 miliar rupee. Atau sekitar Rp 2 triliun. Hanya untuk 51 persen saham.

Lebih hebat lagi di Indonesia. Menurut riset yang dilakukan Accenture Strategy Wardah-lah 'tersangka'-nya.

Wardah bukan hanya menggerogoti. Justru sudah mengalahkan. Bersejarah. Produk lokal mengalahkan kosmetik global.

Dua penulis global strategy di Harvard Business Review itu sendiri adalah pelaku risetnya: Sonia Gupta dan Oliver Wright.

Accenture, yang berpusat di London, lantas memberikan saran-saran. Apa yang harus diperbuat perusahaan global itu.

Wardah bukan hanya menggerogoti. Justru sudah mengalahkan. Bersejarah. Produk lokal mengalahkan kosmetik global.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News