Warga Indonesia yang Berobat Kanker hingga ke Tiongkok
Meski Dikemo, Rambut Tak Sampai Rontok
Rabu, 05 Oktober 2011 – 08:00 WIB

Warga Indonesia yang Berobat Kanker hingga ke Tiongkok
"Namun, saya belum tahu jadwalnya," ucapnya. "Minggu depan mau pulang. Kami sedang menunggu tiket pulang ke Indonesia," tambahnya.
Ketika ditanya tentang apa yang dirasakan setelah menjalani kemoterapi lokal, Liem mengaku tak ada perubahan besar. "Sebab, sejak awal saya tak merasa sakit. Setelah terapi kemo ini, juga tak merasa kenapa-kenapa," katanya. Namun, memang ada efek samping kemoterapi berupa mual yang dirasakannya. "Tidak mual hebat, saya masih bisa makan dan minum. Rambut rontok juga tidak. Saya juga tidak merasa lemas," ucapnya.
Liem sangat berharap besar akan keberhasilan pengobatan di RS Modern Guangzhou. "Saya merasa pengobatannya efektif. Semoga sel kankernya cepat mati," tambahnya.
Tjen Tji Kim pun berharap yang sama. Pria 45 tahun itu juga didiagnosis menderita kanker hati stadium dua. Saat ditemui di kamar perawatannya Senin lalu (26/9), Tjen ditemani Ayen Mintarsih, ibunya.
Rumah Sakit (RS) Modern Guangzhou, Tiongkok, semakin sering didatangi warga Indonesia yang berobat kanker. Apa istimewanya RS itu? Berikut catatan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu